Ayahnya percaya bahwa dalam musik, seseorang bisa menyenangkan diri sendiri sambil juga menyenangkan banyak orang. Jadi, Andmesh Kamaleng berada di titiknya saat ini karena bimbingan dan arahan sang ayah.
Berbohong ke Ibu
Andmesh mengakui bahwa ia tidak pernah membayangkan perjalanannya akan sampai sejauh ini. Ia membagikan bahwa dulu, ia sempat berpikir bahwa semua ini hanyalah mimpi yang tak mungkin terwujud.
"Sampai suatu saat Papa Andmesh meninggal, Andmesh berangkat ke Jakarta untuk mengikuti ajang pencarian bakat. Dan itupun Andmesh harus berbohong terhadap Mama Andmesh. Jadi memang harus ada yang kita korbankan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.” Jelas Andmesh.
Andmesh menceritakan bahwa saat berangkat untuk audisi ajang pencarian bakat, ia memberitahu ibunya bahwa ia mendapatkan pekerjaan bernyanyi di Jakarta. Bahkan ketika ia berhasil lolos dalam audisi tersebut, ia memilih untuk tidak memberi tahu ibunya.
“Waktu berangkat untuk ikut audisi Rising Star, Andmesh bilang ke Mama Andmesh kalau Andmesh ada pekerjaan nyanyi di Jakarta. Saat lolos audisi pun Andmesh tidak bilang ke Mama Andmesh. Sampai suatu saat, team Rising Star memberi info ke Andmesh, kalau audisi Andmesh bakal tayang di TV. Di hari itu ada kumpul keluarga, dan Andmesh berusaha untuk tahan keluarga Andmesh untuk tidak pulang sebelum penayangan di TV," ceritanya.
Ketika audisi Andmesh ditayangkan di televisi, ibunya menangis. Andmesh yakin bahwa ibunya bangga dengan pencapaiannya, tetapi ia juga merasa ada ketakutan bahwa ia akan meninggalkan ibunya. Namun, perlahan-lahan, semua itu dapat diatasi. Andmesh mengakhiri ceritanya dengan mengatakan bahwa untuk mencapai impian kita, kita harus bersedia mengorbankan sesuatu.