Meskipun ia menolak permintaan untuk operasi transgender, Tompi berkomitmen untuk memberikan penolakan dengan sopan kepada pasien yang meminta prosedur tersebut. Ia juga tidak menolak jika pasien ingin mendapatkan rekomendasi dari dokter bedah plastik lain yang bersedia melakukan operasi transgender.
"Batasannya, satu gue nggak ambil, iya transgender. Karena gue menganut untuk itu. Jadi kalau misalkan ada transgender yang datang ke gue. Gue minta maaf nggak bisa bantu. Jadi mereka biasanya nanya siapa yang bagus yang bisa ngerjain ini (operasi). Gue akan kasih beberapa nama," kata Tompi.
Memberikan Informasi
Tompi, seorang penyanyi yang juga lulusan Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa tindakannya memberikan sejumlah nama dokter bedah plastik lain yang bersedia melakukan operasi transgender bukanlah bentuk dukungan terhadap perubahan jenis kelamin tersebut. Menurutnya, ini bukanlah dosa dan ia hanya memberikan informasi, bukan merekomendasikan tindakan tersebut.
"(Membantu maksiat?) Nggak dong. Gue nggak rekomendasiin. Gue bilang gue nggak ambil karena gue menganut apa yang gue anut. Gue nggak bilang 'harus ke sini' 'ini paling bagus'," kata Tompi.
Tompi juga menegaskan bahwa ia tidak memiliki alasan pasti untuk batasan yang diterapkannya dalam melakukan operasi plastik. Tompi hanya menyatakan bahwa ini adalah prinsip yang selaras dengan agamanya.