Foto : Instagram/syakirdaulay

Mendasarkan pada pasal tersebut, film imam tanpa makmum jika berisi muatan parodi teks proklamasi maka bertentangan tujuan perfilman pada pasal 3. Film yang memasukan parodi teks proklamasi tentu berpotensi merusak kesatuan dan persatuan bangsa, menjatuhkan harkat dan martabat bangsa,” katanya.

Kemudian, Gurun khawatir ada beberapa anak muda yang mengikuti jejak apa yang dilakukan Syakir. Ia tak ingin apa yang dianggap sakral disepelekan oleh generasi muda nantinya.

Film Imam Tanpa Makmum jika memasukkan tayangan memparodikan teks proklamasi maka berpotensi mendorong anak-anak muda Indonesia untuk melawan hukum, melakukan penghinaan terhadap simbol bangsa atau sejarah bangsa, menjadikan sesuatu yang sakral sebagai lelucon, menjadikan anak-anak Indonesia menjadi pribadi yang berpotensi menjatuhkan harkat martabat bangsa dan tidak menghargai jasa para pahlawan,” pungkasnya terkait film karya Syakir Daulay. (bbi)

Topik Terkait