Jakarta – Melalui akun X pribadi miliknya, vokalis grup musik Soegi Bornean, Fanny mengabarkan bahwa gitar dan mixer miliknya rusak. Hal itu terjadi usai Fanny dan kawan-kawannya melakukan perjalanan dengan salah satu maskapai pesawat terbang lokal beberapa waktu lalu.
Gitari Soegi Bornean, Aditya Ilyas membeberkan kronologi gitar seharga Rp34 juta itu bisa rusak. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Perjalanan ke Semarang
Kata Aditya Ilyas, ia dan personel grup musik Soegi Bornean tengah melakukan perjalanan pulang dari Bengkulu ke Semarang. Namun, mereka harus transit terlebih dahulu di Jakarta.
“Jadi kita tuh pulang dari Bengkulu ke Semarang, tapi harus transit di Jakarta pas dari Bengkulu kita naik Super Air Jet,” ungkap Aditya saat dihubungi awak media pada Rabu, 20 September 2023.
Menurut Adit, gitar dan semua perlengkapan lain Soegi Bornean sudah dibungkus dengan baik. Hal ini demi melindungi barang yang mereka bawa itu.
“Waktu sebelum berangkat di Bengkulu itu sudah dalam kondisi ter-warp dengan baik dan banyak sekali stiker fragile. Kita terbang ke Jakarta, kita transit di sana ada tiga jamaan lalu kita terbang ke Semarang,” ucap Adit.
“Sampainya di Semarang itu ada yang mencurigakan. Jadi ada box mixer itu sampe terbuka gitu loh. Jadi mungkin karena guncangan yang terlalu keras atau gimana saya gak tahu, tapi gak rusah, hanya tutupnya saja yang terlepas box nya,” sambungnya.
Baru Sadar Keesokan Hari
Dari awal, Adit dan kawan-kawan sempat merasa ada yang janggal. Namun, mereka merasa tidak punya waktu untuk memeriksa perlengkapan yang mereka bawa.
“Terus karena tidak merasa ada yang aneh, hanya mixer box aja yang tutupnya terbuka, sebenernya sempat curiga sih. Cuma gak sampe, ‘Ah, harus dibuka satu-satu’. Karena kan dibuka gitar wrap itu kan butuh waktu ya. Jadi kita putuskan untuk pulang,” terangnya.
Nahasnya, mereka baru tahu gitar seharga Rp34 juta itu rusak keesokan harinya. Padahal, gitar itu sudah dibungkus rapi.
“Terus setelah pulang, keesokannya pagi mau dipake gitarnya ternyata pecah. Dan itu pake hardcase bawaan yang cukup keras ya hardcase nya, dan dalamnya itu rapat sekali, tidak ada celah sedikit pun,” ucap Adit.
Dengan begitu, Adit menduga gitar itu jatuh. Sebab, gitar itu rusak di bagian bawah.
“Jadi itu kalau pecah berarti, kalau tidak karena jatuh dari atas, karena yang pecah bagian bawah dia jatuh atas, berarti dia kebanting terkena bagian bawahnya,” jelasnya.
“Karena bagian atasnya gak apa-apa, jadi bukan karena ketindihan kayaknya. Tapi karena jatuh terlalu keras itu karena yang bawah yang pecah,” imbuhnya. (bbi)