Foto : FFWI

IntipSeleb – Webinar bertajuk, Mencari Aktor Terbaik, Peran Sanggar, dan Fenomena Artis dari Media Sosial diadakan oleh panitia Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XIII 2023. Ini merupakan webinar yang ketiga kalinya menjelang malam puncak yang akan digelar pada Oktober 2023 mendatang.

Webinar ini dihadiri oleh dua narasumber yaitu Putri Ayudya dan Verdi Solaiman. Seperti apa paparan mereka terkait pembahasan ini? Yuk intip di bawah ini.

Aktor Terbaik atau Terpopuler

Foto : FFWI

Putri Ayudya membagikan pengalamannya dalam dunia perfilman Indonesia. Pada awal karirnya, pada tahun 2011, Annisa menyaksikan dominasi wajah bule dan keturunan Indo di layar lebar Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, selera penonton berubah, beralih ke wajah eksotik dan berparas lokal.

Putri Ayudya menekankan bahwa sebagai aktor dan aktris, mereka berada di garis terdepan dalam dunia film dan harus memiliki daya tarik yang lebih dari sekadar popularitas. Popularitas yang hanya dibangun di media sosial dengan jumlah pengikut yang besar mungkin berguna untuk promosi atau penayangan awal, tetapi tidak menjamin bahwa pengikut tersebut akan datang ke bioskop dan menjadi penonton film.

"Semua produser akan mengatakan kami butuh aktor, dan kami juga butuh popularitas untuk sisi yang lain. Akting akan mengangkat kualitas film secara langsung," kata Putri Ayudya.

Di sisi lain, Zulverdi Amos Solaiman atau Verdi Solaiman, menekankan bahwa seorang aktor profesional harus dapat menganalisis peran dengan baik. Mereka harus mampu menggambarkan gaya dan tema peran yang mereka tawarkan.

Verdi Solaiman memberi contoh bahwa seandainya dia bermain dalam film Romeo and Juliet, tema besar film tersebut adalah cinta yang dapat mengalahkan segalanya bahkan kematian.

"Ketika misalnya, saya berperan sebagai ayahnya Juliet, karakter saya adalah penghalang cinta. Nah, karakter saya ada di situ. Jadi, aktor yang baik, harus tahu fungsi karakter dia seperti apa. Tidak hanya akting sendirian. Tetapi harus punya visi bersama dengan pemain lain,' kata Verdi.

Verdi juga mencatat bahwa popularitas berdasarkan jumlah pengikut di media sosial bukan jaminan kesuksesan film, terutama di Indonesia, di mana perilaku penonton berbeda dengan luar negeri.

"Di luar negeri, fans rela mengeluarkan uang untuk membayar karya idolanya. Tetapi di sini tidak begitu. Di TV seorang artis bisa ditonton jutaan orang. Namun ketika dia main film, belum tentu penonton TV itu , mau membeli karcis di bioskop. Di TV kan gratis, dan bioskop bayar," kata Verdi.

Aktor dan Aktris Terbaik Jadi Perdebatan Panjang

Foto : Istimewa

Dra Ruliah Hasyim, Pamong Budaya Ahli Muda yang mewakili Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, mengakui pentingnya media sosial dalam dunia perfilman.

Tetapi menemukan orang yang tepat untuk proyek film kita adalah hal yang bermanfaat. Akhirnya, dengan menggunakan media sosial dan sumber daya lainnya, kita dapat menemukan aktor berbakat yang akan membantu kita membuat film hebat!” ujar Ruliah.

Presiden FFWI, Wina Armada Sukardi, menjelaskan bahwa tema webinar ketiga FFWI ini dipilih karena kualitas keaktoran dan pengaruh media sosial terhadap dunia keaktoran merupakan aspek penting dalam perfilman.

"Tema ini kami pilih karena kami anggap penting. Bidang akting tidak terpisahkan dari film. Sampai sekarang memilih aktor terbaik selalu menjadi perdebatan dalam penjurian, termasuk dalam FFWI misalnya, " tandas Wina.

Topik Terkait