Jakarta – Musisi senior Tanah Air, Harry Sabar berharap industri musik Tanah Air bisa lebih berkembang daripada sekarang. Bahkan, ia berharap Indonesia bisa menyaingi kemajuan Korea Selatan dengan K-Pop mereka.
Menurut Harry, ada beberapa hal yang membuat musik Indonesia tidak sehebat Negeri Ginseng itu. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Harry Sabar Berharap Indonesia Bisa Saingi Korea Selatan
Harry menyebut Indonesia masih belum benar-benar berani menunjukkan jati diri ke masyarakat internasional. Beberapa orang Indonesia dianggapnya masih cenderung meniru budaya musik luar.
“Menurut saya banyak keragu-raguan. Kenapa gak percaya sama budaya kita sendiri, ikutin Korea, ikuti Jepanglah, bener kan? Enggak pernah ini Indonesia,” tutur Harry.
Namun, di satu sisi, Harry sendiri mengakui bahwa musik luar, termasuk Korea Selatan, memiliki kelebihan masing-masing. Baginya, fakta ini mesti menjadi pemicu Indonesia untuk bisa lebih baik lagi.
“Coba itu Korea, hebat kan. Kita mesti akui kehebatan orang, dan kita harus menjadi orang hebat karena kita harus jadi. Kita mengakui mereka,” kata Harry.
Indonesia Punya Potensi
Di sisi lain, Harry pun menganggap Indonesia punya potensinya sendiri. Bahkan, ia merasa potensi Indonesia di kancah internasional tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Iya. Apa yang Indonesia? Budaya kita ya kebaya kek, apa gimana, orang kan belum kenal. Apalagi musik kan, banyak. Ada angklung lah, segala macem, kan kenapa kita gak bisa bikin rapper dari angklung. Bisa dong? Kenapa kita mesti tergantung sama mereka. Itu harapan saya,” jelasnya.
Harry pun mengajak kepada seluruh elemen untuk sama-sama berusaha memajukan industri musik Indonesia. Ia pun berharap adanya dukungan penuh dari pemerintah.
“Kita sudah banyak berjuang membuat sesuatu, tapi kenapa pemerintah terlambat?” terang Harry.
Namun, Harry tak patah semangat. Baginya, Indonesia masih punya kesempatan yang besar.
“Ya mesti digali lagi musik Indonesia itu. Jangan cuma tahu begini, begini, ya digali lagi, bikin sesuatu yang baru dari budaya kita, kan akarnya sudah ada. Tinggal mengembangkan kan, enggak usah bikin baru lagi,” pungkasnya.(prl).