Foto : Instagram/kaesangp

Jakarta Kaesang Pangarep baru-baru ini menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Pasalnya, saat upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-78 di Istana, dia berpakaian baju adat suku Minahasa, Sulawesi Utara.

Bahkan, putra bungsu Presiden Joko Widodo itu terpilih sebagai juara ke-4 kostum adat terbaik. Usut punya usut, terdapat 3 simbol makna baju adat yang dikenakannya. Hal tersebut diungkap langsung oleh sang istri, Erina Gudono. Yuk intip!

Makna Baju Adat yang Dipakai Kaesang Pangarep

Foto : Instagram/erinagudono

Dilansir dari unggahannya, Erina Gudono awalnya menjelaskan makna baju adat tersebut bernama Kawasaran Minahasa. Ditulisnya, Kawasaran Minahasa merupakan tradisi leluhur Suku Minahasa, Sulawesi Utara dan tarian Ksatria Minahasa yang disebut Waraney.

Kawasaran adalah pakaian yang digunakan para penari tarian kabasaran adat Minahasa. Mulanya, Kawasaran dilakukan untuk menjalankan ritual Mahsasau.

"Kawasaran 'Kawak' yang berarti 'melindungi', dan 'asaran' artinya 'sama atau berlaku seperti', artinya Kawasaran menjadi sama seperti leluhur di masa lalu, menjadi pelindung tanah, pelindung negeri, pelindung kehidupan," tulis Erina Gudono, dikutip Intipseleb dari akun Instagramnya, pada Minggu, 20 Agustus 2023.

3 Simbol Utama Kawasaran

Foto : Tangkap layar YouTube

Lebih lanjut, dalam unggahan berikutnya Erina Gudono menuliskan bahwa ada tiga simbol utama Kawasaran. Ketiga diantaranya meliputi, Gegenang (ingatan), pemenden (perasaan), keketez (kekuatan).

1. "gegenang" (ingatan) disimbolisasikan dengan porong dibagian kepala menggunakan bulu ayam jago dan kepala burung uak. Dimaknai sebagai melakukan kebaikan.

2. "pemendem" (perasaan) disimbolkan dengan "karai" berupa kulit kayu dan kalung, baik kelana (dari manik-manik), dari taring babi rusa, ataupun kalung perunggu. Maknanya manusia harus selalu menimbang dengan perasaan tetapi jangan berlebihan.

3. "keketez" (kekuatan) disimbolkan dengan ikatan-ikatan di tangan, di kaki dan pinggang. Ikatan yang telah didoakan ke Sang Khalik dan dipercaya bisa memberi kekuatan.

Informasi tambahan, atribut penting lain yang biasa digunakan adalah "santi" (pedang) sebagai simbol pembuka jalan kehidupan, pemelihara kehidupan dan pelindung kehidupan. Tengkorak merupakan simbol pemburu.

"Dalam tarian ini, sering diteriakkan " I Yayat U Santi" yang berarti angkat pedang dan mainkan (acung-acungkan). Maknanya penyemangat memghadapi tantangan kehidupan," jelas Erina Gudono, istri Kaesang Pangarep.

Topik Terkait