Jakarta – Figur publik, Mario Teguh mengaku pihaknya cuma mendapatkan bayaran sekitar Rp1,6 miliar atas jasa mempromosikan produk perawatan kulit (skin care) milik Sunyoto. Hal ini ditegaskan oleh kuasa hukum Mario, Willy.
“Tidak penuh dibayarkan. Bukan pak Mario, tapi Bu Lina. Harusnya sesuai perjanjian, Rp 5 miliar. Yang baru dibayarkan itu Rp 1,6 miliar. Itu salah satu poin penipuannya,” ungkap Willy kepada awak media di Polda Metro Jaya pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Maka dari itu, Mario pun merasa ditipu mantan rekan kerjanya itu, Sunyoto. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Mario Teguh Mengaku Semua Kewajiban
Saat dikonfirmasi, Willy menyebut kliennya sudah melakukan semua kewajibannya sebagai duta merek (brand ambassador) dari produk skin care milik Sunyoto. Pernyataan Willy ini sekaligus menepis tudingan pihak Sunyoto bahwa Mario tidak melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai duta merek.
“Sudah. Sudah kerja. Kalau bekerja itu kan pasti ada prestasi yang mesti diterima,” ujar Willy.
Willy pun menyebut kliennya mendapatkan pengalaman buruk bekerja sama dengan Sunyoto. Alih-alih dibayar sesuai perjanjian, kata Willy, pihak Mario malah diputus kontrak secara sepihak.
“Nah, pekerjaan ini sudah berjalan tiba-tiba diputus secara sepihak,” tuturnya.
Willy mengungkapkan alasan kenapa kontrak itu diputus sepihak. Berdasarkan keterangannya, ada orang yang mempolisikan produk milik Sunyoto.
“Salah satu poin surat yang memutuskan sepihak itu dikarenakan adanya laporan pidana di salah satu Polres di Jabodetabek. Itu salah satu poinnya,” kata Sunyoto.
Bantah Minta Perjalanan ke Eropa
Di waktu yang sama, pihak Mario juga menepis tudingan bahwa ia sempat ingin sebuah fasilitas pesawat first class Eropa untuk tur promosi ketika itu.
"Bohong, ada bukti-bukti yang menyatakan yang menginginkan pergi first class Eropa adalah papi itu (Sunyoto). Ada buktinya," ungkap Mario Teguh.
Mario Teguh pun membantah beberapa tudingan lainnya. Kata Mario, pihaknya pun tidak pernah meminta untuk diberangkatkan ke sembilan negara dengan tujuan promosi. Ia malah balik menuding pihak Sunyoto yang menginginkan hal tersebut.
"Yang minta 9 negara ibu (istri Sunyoto) itu. Bukan dari istri saya. Yang mau iklan besar dengan 30 bule, ya ibu itu. Ada buktinya," jelas Mario Teguh. (rgs)