Jakarta – Penyanyi, Hetty Koes Endang menjadi satu dari sekian musisi senior yang masih eksis hingga sekarang. Banyak lagu yang sudah dipopulerkan oleh wanita kelahiran 6 Agustus 1957 itu yang tidak asing di telinga penikmat musik Indonesia.
Kegemilangannya ini bukan hanya muncul berkat karyanya yang berasal dari satu genre, namun beragam. Mulai dari musik pop, melayu, dangdut hingga keroncong telah dijajal oleh Hetty. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Hetty Koes Endang Remake Lagu Buih Jadi Permadani
Di usianya yang ke-66 tahun, Hetty menolak untuk berhenti berkarya. Terbaru, ia kembali mendaur ulang (remake) lagu lawas dengan judul Buih Jadi Permadani di bawah naungan Musica Studio’s.
Bagi Hetty, lagu ini menjadi tantangan yang harus dilalui. Lagu ini, diakuinya, banyak diminta para penggemar untuk kembali dibawakan olehnya.
"Saya merasa tertantang sekali karena ini rekaman pertama Bunda lagi setelah 18 tahun dan kembali bekerja bersama Musica. Bunda happy dan excited bisa mempersembahkan lagu ini dengan versi Bunda yang mudah-mudahan disukai oleh semua fans Bunda dimanapun berada dan juga penikmat musik lainnya,” ungkap Hetty Koes Endang.
Tentang Lagu Buih Jadi Permadani
Lagu Buih Jadi Permadani ini awalnya dipopulerkan oleh grup musik asal Malaysia, Exists. Lagu ini rilis pertama kali pada tahun 1997 silam.
Lagu ini sulit dilepaskan dari warna musik slow rock yang sudah melekat kepadanya. Hal ini pun yang menjadi salah satu keinginan Hetty untuk mendaur ulang lagu tersebut.
"Tantangan pasti ada, tapi dapat Bunda atasi karena seluruh aransemen musiknya sudah disesuaikan dengan vokal Bunda. Saya peminat lagu ini, jadi ketika rekaman lagu ini dibawa enjoy saja,” terang Hetty.
Soal proses produksi, Hetty pun mengaku tak menemukan banyak kendala. Hal ini, katanya, berkat kerja sama tim yang solid.
“Alhamdulillah sejauh ini tidak ada halangan dan tantangan yang serius, semua proses rekaman dan syuting video klip berjalan lancar karena didukung kerja sama seluruh team yang profesional,” katanya.
“Mudah-mudahan ini jadi awal untuk Bunda bisa berkarya lagi di usia yang sudah tidak muda ini. Mohon selalu dukungan dan doanya,” sambung Hetty.
Proses rekaman lagu ini hanya membutuhkan kurang lebih 3 jam. Jaka Triadi didapuk sebagai sutradara dalam penggarapan karya musik yang diproduksi di kediaman putri tercinta dari Hetty, Afifah Yusuf. (jra)