“Waktu pandemi aku jujur job itu terhenti semuanya. Sebagai manusia yang diberikan akal dan pikiran, kita muter otak gimana caranya bertahan hidup,” tutur Rafael Tan.
“Aku tidak pernah malu untuk nge-share apa yang sedang aku alami. Karena setiap orang punya kesusahannya masing-masing,” tandas Rafael Tan. (bbi)
Baca Juga :
Baca Juga :