“Ide awalnya datang dari Yudhistira Israel saat ia melihat salah satu kematian seseorang di lingkungan kami dijadikan bahan untuk menjadi ajang perlombaan ‘siapa yang lebih dekat dan lebih kenal dengan almarhum saat Ia hidup dulu’ oleh berbagai figur publik yang lain,” katanya.
Proses syuting video musik lagu ini dilakukan di sebuah rumah ibadah di kawasan Jakarta Selatan disertai dengan altar, kostum, peti mati, dan berbagai properti mendukung lain.
.Feast membebaskan berbagai simbol dan metafora satir yang ada di video itu kepada para penonton. Sebagai gerbang menuju album “Membangun dan Menghancurkan”, visual “Dalam Hitungan” ini awalnya direncanakan sebagai cerita berkesinambungan antara satu video dan video lain untuk semua lagu yang ada di album yang sedang dalam proses perombakan tersebut. (bbi)