Jakarta – Artis yang kini juga menjadi kreator konten YouTube, Deddy Corbuzier bakal menjadi satu dari 17 podcaster yang tampil di acara Ngobrol Untuk Indonesia Maju yang diinisiasi oleh CXO Media di Plaza Indonesia XXI pada 27 Agustus 2023 mendatang. Penampilannya kali ini spesial karena ia bakal tampil secara monolog selama satu setengah jam.
Ia pun mengungkap beberapa alasan kenapa memilih monolog ketimbang menghadirkan narasumber. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Alasan Monolog
Pertama, Deddy ingin menyuguhkan konsep baru. Sebab, di kebanyakan penampilannya, ia selalu bersama seorang narasumber.
“Pertama begini, saya capek setiap hari kerjaan saya adalah podcast sama narasumber,” kata Deddy Corbuzier saat konferensi pers acara Ngobrol Untuk Indonesia Maju di Plaza Indonesia pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Selain itu, Deddy ingin lebih menuangkan gagasannya di acara yang diinisiasi Putri Tanjung itu. Ia menganggap akan lebih mudah menuangkan gagasannya ketika ia berbicara sendirian.
“Jadi, menurut saya, kalau ada lawan bicara adalah ide-ide yang mau saya keluarkan gak akan keluar, cuma tanya jawab, lebih baik saya omongin apa yang pengen saya omongin tentang Indonesia Maju. Nah, makanya jangan direkam saya bilang gitu,” ucapnya.
Deddy Corbuzier Tak Mau Direkam
Namun, Deddy tidak mengizinkan para penontonnya nanti untuk merekam apa yang diucapkannya. Alasannya, ia takut dengan adanya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Saya sih gak takut sama omongan saya sama penonton, saya gak takut. Saya takut UU ITE,” ujar Deddy seraya berkelakar.
Usai konferensi pers, Deddy bercerita lebih detail soal ketakutannya terhadap UU ITE. Katanya, ia menganggap UU ITE adalah aturan karet.
“Ya kan kalau UU ITE itu kan sebenernya bisa dikaretkan, kalau salah ngomong kan bisa dikaretkan kan. Makanya kita harus hati-hati, kayak penghinaan, dan sebagainya apalagi banyak orang juga gak paham sama UU ITE,” jelas Deddy.
“Contohnya, kalau menghina asosiasi atau ada ngomongin asosiasi boleh apa enggak. Kalau setahu saya kan UU ITE kan leterlek manusia, untuk orang, jadi kalau misalnya lembaga atau apa gak bisa kena,” sambungnya.