“Kemarin terkumpulnya sekitar Rp 600 juta, ya kurang dikit lah,” imbuhnya.
Yusuf ingat betul betapa sulit kehidupannya selama pandemi. Meski memiliki kontrakan, namun aset itu tak berdampak signifikan saat pandemi karena tak banyak yang menyewanya.
Baca Juga :
“Pada saat itu duit di tabungan tinggal Rp 12 juta, sementara anak baru masuk kuliah, sampai dagang minuman. Bayangin aja, mau mengandalkan kontrakan tapi Cuma lima pintu yang berjalan, cukup buat bayar listrik doang,” pungkas Yusuf Surya. (bbi)