Foto : Instagram/hasninda_r

JakartaArtis FTV, Hasninda Ramadhani menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Barat atas laporannya tentang pengancaman menggunakan video syur yang telah diedit mirip dirinya. Hal ini disampaikan oleh kuasa hukumnya, Prabowo Febriyanto.

“Tadi sudah diperiksa kurang lebih dari jam 2 sampai jam 6, berarti kurang lebih 4 jam lebih, sedikit lagi baru akan selesai,” ungkap Prabowo Febriyanto kepada awak media di Polres Jakarta Barat pada Jumat, 21 Juli 2023.

Kepada awak media, Prabowo menjabarkan lebih detail soal perkembangan kasus kliennya. Intip selengkapnya di bawah ini.

Polisi Dalami Pelaku

Foto : Instagram/hasninda_r

Kata Prabowo, polisi mulai mendalami pelaku pengancaman kliennya. Meski begitu, pihaknya belum bisa membeberkan apakah pelaku merupakan kenalan atau orang dekat Hasninda atau bukan.

“Poin-poin yang penting adalah polisi dan penyidik nanti bisa dikonfirmasi kembali menggali lebih dalam dalang dari si pelaku. Apakah teman dekat, apakah menggunakan Joko, hacker, atau yang lain-lain. Di sini juga penyidikan BAP itu sudah terlaksana. Walaupun lama, tapi insyaallah hasilnya baik,” tuturnya.

Sertakan Bukti Tambahan

Foto : Instagram/hasninda_r

Prabowo sendiri mengaku telah menyerahkan bukti baru kepada pihak kepolisian. Beberapa di antaranya merupakan hasil tangkapan layar oleh kliennya.

“Bukti tambahan selanjutnya bukti screenshot pemerasan uang, dan juga pengancaman. Jika mau damai hubungi saya, model-model yang kemarin lah,” ucap Prabowo.

Lebih jauh, Prabowo menyebut adanya ancaman baru terhadap kliennya. Meski begitu, ia tidak bisa mengungkap ancaman baru yang ditujukan kepadan kliennya.

“Tapi, kalau untuk bukti tambahan ada, bukti tambahan berupa ancaman terbaru, terbarunya apa belum bisa saya bocorkan tapi lumayan mengenaskan,” katanya.

Prabowo menyebut terlapor tahu semua aktivitas kliennya. Selain itu, terduga pelaku juga senang jika isu video syur Hasninda Ramadhani semakin viral

Maka dari itu pula, Hasninda tak mau terlalu banyak berbicara.

“Intinya pelakunya tahu semua gerak-gerik klien dan juga pengacara termasuk booming dan viral. Semakin viral ternyata semakin mengancam klien. Makanya klien tidak mau memberikan statement karena lumayan syok. Maaf tidak bisa memberikan bukti ini,” pungkasnya. (nes)

Topik Terkait