Foto : Berbagai sumber

Lebih lanjut kata Lucky Hakim, saking besarnya lahan pesantren Al Zaytun, jarak antar pagar menuju bangunan sangat jauh. Pagar megah itu juga hampir selalu tertutup.

Sempat Merasa Janggal

Foto : Youtube.com/Uya Kuya TV

Awalnya, Lucky Hakim merasa janggal dengan hal itu. Namun kemudian Panji Gumilang selaku pimpinan ponpes tersebut mengatakan pagar tersebut dibuat agar kambing-kambing milik pesantren tidak kabur dan hilang.

"Dari pagar depan pagarnya ditutup, saya tanya 'Syekh, kenapa pagar ditutup, orang kalau mau salat gimana?' 'Ya salat, salat saja, pagar ditutup itu kan karena memang kita punya aset banyak. Lihat tuh Luk, itu kambing2 kan memang diumbar, kambingnya kan banyak, kalau misalnya nggak ditutup kan bisa hilang atau keluar,' yang kemudian itu masuk akal buat saya," kata Lucky.

Punya bangunan luar biasa megah, jumlah pengeluaran Al Zaytun untuk membayar listrik mencapai ratusan juta per bulannya. Tidak hanya itu, ponpes milik Panji Gumilang juga merupakan penyumbang terbesar bagi PBB dari Indramayu.

"Al Zaytun ini juga pembayar PBB terbesar di Indramayu dan bayar listriknya pun mahal, sampai Rp 170 juta," katanya.

Topik Terkait