Jakarta – Beberapa waktu lalu, Coki Pardede, Tretan Muslim, dan Adriano Qalbi sempat dikecam oleh netizen dan pemuka agama lantaran dituding menertawakan kisah Nabi Ibrahim dalam suatu konten video.
Diketahui, video itu sempat diupload di salah satu kanal YouTube Majelis Lucu Indonesia. Akan tetapi, video tersebut telah dihapus. Menanggapi hal ini, pihak Majelos Lucu Indonesia memberi tanggapan. Berikut ulasannya.
Klarifikasi Pihak Majelis Lucu Indonesia
Pada satu kesempatan, Patrick Effendy selaku Co-Founder sekaligus CEO Majelis Lucu Indonesia memberikan klarifikasi soal video tersebut. Hal ini disampaikan kepada awak media, saat ditemui di kawasan Sudirman.
Kata Patrick Effendy, candaan yang ada dalam video itu merupakan kiriman dari penonton, bukan murni candaan dari ketiga talent yang berada dalam video tersebut.
"Konten Battle Dark Jokes itu juga nggak ada yang dari anak-anak, itu materi dari penonton, semua dari penonton yang dibacakan oleh Adri, dan Coki dan Muslim jangan bereaksi," kata Patrick Effendy saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juli 2023.
Dalam keterangan tambahannya, Patrick Effendy menerangkan jika pihaknya tidak pernah memiliki niat membuat candaan soal agama. Situasi politik lah yang menurutnya membuat hal ini menjadi panas.
"MLI (Majelis Lucu Indonesia) itu tidak pernah punya niat untuk membercandakan agama, sama sekali nggak ada," tutur Patrick Effendy.
"Justru kita ada karena ada perbedaan, politik identitas segala macam, ini jadi suatu macam gorengan untuk pertikaian," sambungnya.
Klarifikasi Coki Pardede
Di satu sisi yang sama. Coki Pardede menanggapi dengan santai soal dirinya yang kembali viral setelah dituding menertawakan kisah Nabi Ibrahim.
"Kalau buat gue nggak apa-apa, itu bagian dari sosial media sendiri," kata Coki Pardede.
Dalam keterangannya, ia sendiri heran mengapa video tersebut bisa viral setelah tiga tahun berlalu. Coki Pardede mengira masalah bukan ada dalam video tersebut, tetapi pada orang yang kembali menaikkan video yang diketahui sudah lama dihapus dari channel YouTube Majelis Lucu Indonesia.
"Bila itu suatu saat dinaikkan kembali, permasalahannya bukan di kita, tapi yang naikin ada masalah apa," tuturnya.
Kendati demikian, dia paham dengan liarnya media sosial karena apapun yang beredar disana, siapapun tidak akan bisa mengontrol hal tersebut.
"Menurut gue setiap orang punya hak untuk menginterpretasikan apapun yang ada di sosial media, karena sosial media kita tidak bisa mengontrol apa yang ada di sana," tandas Coki Pardede.(prl).