Jakarta – Grup lawak Warkop DKI hanya meninggalkan satu personelnya, yaitu Indro Warkop. Bapak tiga anak ini ungkap fakta yang belum publik tahu tentang hubungan Dono dan Kasino.
Indro pun ungkap kejadiannya yang terjadi dalam waktu cukup lama. Berikut artikel lengkapnya.
Tak Saling Tegur
Dalam YouTube Channel VINDES, Indro sempat membeberkan hubungan antara Dono dan Kasino saat mereka masih hidup dan bergabung dalam Warkop. Rupanya, keduanya sempat tak saling bertegur sapa selama tiga tahun lamanya.
"Tiga tahun tak saling bicara, itu dari tahun 87 atau 88 sampai tahun 90," ungkap Indro dalam kanal VINDES.
Dalam video tersebut, pria 65 tahun ini sempat membeberkan perseteruan yang terjadi diantara kedua rekannya. Bahkan ia sempat menyinggung soal watak hingga keinginan Dono untuk memiliki karya sendiri.
"Dari sifatnya. Kasino kan Bossy banget tuh orangnya, terus Dono juga makin nggak bisa dipegang," jelas Indro.
"Jadi persoalannya itu bermula dari Dono yang punya ide bikin teater, bikin novel. Kan dia produktif banget. Sempat dia bikin kayak Dardanella dulu gitu kayak teater keliling," sambungnya.
Mendengar ide Dono, Kasino tampak tak setuju. Ia bahkan meminta agar Dono menghemat tenaga demi kebaikannya sendiri.
Rupanya hal itulah yang membuat perselisihan diantara mereka terjadi.
"Terus kata Dono 'Bagaimanapun lo Dono Warkop, di hematlah tenaga lo. Lo bisa nggak berangkat untuk doktor, untuk S2 lo ke Amerika karena lo belain Warkop'," papar Indro.
"Dono kalau lagi begitu kan susah, akhirnya ribut. Sudah deh, terus nggak ngomong," lanjutnya.
Berusaha Menutupi
Meski tidak saling bertegur sapa, baik Dono maupun Kasino tetap bersikap seolah tak memiliki masalah antara satu sama lain. Tak heran jika permasalahan diantara mereka sampai tidak diketahui, bahkan disadari oleh orang lain.
"Kalo banyak orang dia ngobrol, apa yang perlu diomongin dia ngomong, nggak kelihatan bener-bener, apalagi di film," ucap Indro.
Beruntung, keduanya segera menyadari hal itu, meski butuh waktu hingga 3 tahun lamanya. Kala itu, keduanya pun menyadari kesalahan masing-masing dan kembali memperbaiki hubungan pertemanan mereka.
"Kita ngobrol semalaman di warung itu, akhirnya kita menyadari masing-masing bertiga rangkulan," tutup Indro.