Sementara itu, pada waktu perjalanan tersebut, Bilal mengatakan ada momen magis yang mengalir, yakni saat dia merasakan sebuah kesedihan atau nelangsa dalam diri saat itu. Akhirnya momen-momen tersebut ditangkap dan tuliskan.
Isi Album
Pada album Nelangsa Pasar Turi terdapat sembilan buah lagu. Menurut Bilal, lagu pada album tersebut bukan hanya lagu yang berdiri sendiri, tapi seperti cukilan jurnal yang hendak disampaikan pada para pendengarnya.
"Ini seperti sebuah cerita perjalanan sehari yang saya rangkum jadi satu, ada banyak fase di sana. Dari tiba pertama di tujuan dengan high hopes, gegap gempita, menggebu-gebu," jelasnya.
Kemudian, Bilal menambahkan, bahwa ada fase di mana ketika harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, timbul denial, marah dan kesedihan, hingga akhirnya ada penerimaan, legowo, lalu pada akhirnya pulang dengan memintal harapan-harapan baru.
Dari mulai momen perjalanan, kesedihan dan harapan, tersirat menjadi satu paket dalam musik, lirik, hingga pemilihan kata-kata "Pasar Turi" dan "Juanda". Kata yang menggambarkan stasiun serta bandara di Surabaya itu, dipilih Bilal lantaran mewakili bentuk kesedihan yang ada di dalam album tersebut.