Jakarta – Kabar duka datang dari pemuda obesitas 300 kilogram, Fajri yang meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Kamis 22 Juni 2023. Pria asal Tangerang ini tutup usia diumur 26 tahun.
Pihak Rumah Sakit sempat sebut kasus obesitas Fajri terhitung langka. Berikut artikel lengkapnya.
Meninggal Dunia
Kabar mengenai Fajri yang meninggal dunia itu dibenarkan oleh Humas RSCM, Yogi. Ditambahkannya, kabar mengenai Fajri sedang dalam proses untuk diberikan kepada media secara luas.
"(Fajri Meninggal dunia) Iya. Saat ini (rilis) sedang proses lanjutan ya," ujar Yogi, yang dikutip dari VIVA, Kamis 22 Juni 2023.
Lebih dalam, informasi yang beredar mengenai pria bernama lengkap Muhammad Fajri (MF) itu tengah didiskusikan dengan tim dokter terkait. Sebab, tim yang menangani Fajri berasal dari berbagai dokter spesialis lantaran kondisinya yang cukup rumit.
"Terkait informasi yang beredar mengenai pasien MF,rencana akan ada rilis resmi dari kami,saat ini sedang dalam koordinasi dengan unit terkait untuk proses lanjutan," tambah Yogi.
Awal Mula
Sebelumnya, pemberitaan publik terkait kasus seorang pria bernama Fajri sebagai penderita obesitas yang saat ini dirawat di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjadi trending topik di Indonesia. Perawatan pasien berusia 27 tahun ini ternyata membutuhkan ruangan khusus dengan memberikan sejumlah alat yang ada di ruang perawatan intensif (ICU) disertai dokter multidisiplin.
"Kasus ini adalah kasus yang langka dimana RSCM menerima rujukan dari dinas kesehatan Yangerang. Beberapa waktu lalu RSCM juga sudah menerima kasus rujukan obesitas luar biasa, salah satunya dari Bekasi dan sudah dikembalikan. Terkini adalah kasus dewasa yaitu seorang laki-laki usia 27 tahun," ujar Direktur Utama RSCM, dr. Lies Dina Liastuti, dalam konferensi pers, di RSCM, Jakarta, Rabu 14 Juni 2023. Fajri sendiri merupakan orang dewasa dengan penderita obesitas. Pasien dirujuk dari RSU Kota Tangerang dan tiba di RSCM pada Jumat malam, 9 Juni 2023 dan telah dilakukan triage di IGD. Kemudian pasien dipindahkan ke ruang perawatan rawat inap terpadu Gedung A dimana di ruangan tersebut hanya ada pasien Fajri.
"Karena kondisi yang luar biasa itu, kami tidak bisa rawat di ruang rawat biasa, tapi kami siapkan ruang khusus dengan tidak diisi oleh pasien lain," ujarnya.
Keadaan pasien dalam keadaan sadar penuh pada saat tiba di RSCM dapat diajak berkomunikasi namun masih mengalami kelelahan pasca evakuasi dari RSU Kota Tangerang ke RSCM. Pasien sudah dalam penanganan RSCM dan proses observasi agar bisa direncanakan prosedur perawatan lanjutan bagi pasien. "Karena tidak bisa di tempat tidur tidak memungkinkan ada tempat tidur sebesar yang dibutuhkan karena (pasien) berat sekali maka alat-alat ICU kita tarik ke ruangan tersebut dengan modifikasi ruangannya, kita membobol pintu dan sebagainya," tambah Lies.
Perawatan yang dibutuhkan diantaranya ventilasi mekanik menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan sementara pemantauan ketat tanda vital tekanan darah, pernapasan, saturasi oksigen, dan laju nadi, teropong saluran napas untuk evaluasi ada dahak yang tersumbat atau tidak dan menilai saluran napas dan paru-paru pasien, pemeriksaan hormon insulin, hormon tiroid, dan gula darah puasa untuk mengevaluasi kondisi obesitas pasien, rencana pemeriksaan aliran darah ke kepala oleh dokter saraf untuk menilai ada penurunan suplai darah ke otak atau tidak, dan rencana pemberian obat topikal untuk infeksi di kulit.