Jakarta – Artis sekaligus pembawa acara Tanah Air, Raffi Ahmad mengaku takut pertemannya rusak gegara urusan bisnis. Soal bisnis, Raffi selalu menghindari konflik.
"Aku paling takut kalau berbisnis berantem merusak pertemanan, aku tuh paling takut," ungkap Raffi Ahmad kepada awak media di kawasan Jakarta pada Minggu, 18 Juni 2023.
Kepada awak media, Raffi pun bercerita tentang prinsipnya berbisnis. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Cari Partner Yang Bisa Dipercaya
Raffi menjelaskan, dirinya lebih mengutamakan kepercayaan jika ingin berbisnis bersama dengan seseorang. Baginya, modal besar di awal usaha bukan satu-satunya kunci. Selain uang, kepercayaan pun perlu diperhatikan.
"Aku tuh, kalau nyari partner tuh, bukan (yang) punya uang (doang), (yang punya uang) pasti banyak," kata Raffi Ahmad.
"Yang punya uang banyaklah, pasti kita tahu. Tapi, bisnis itu, aku bukan cuma uang semata, tapi lebih ke relationship dan kepercayaan," sambung ayah dua orang anak itu.
Maka dari itu, sebisa mungkin, ketika membuat sebuah usaha baru, Raffi selalu mengutamakan orang yang sudah dikenalnya betul-betul. Bukan tanpa alasan, hal ini, menurut Raffi, supaya usaha yang mereka kerjakan pun bisa lebih mulus.
"Jadi gini, bisnis itu bisa gak cocok, tapi silaturahmi itu gak boleh jadi pecah karena bisnis. Jadi, kalau aku prinsipnya gitu. Makanya, aku kalau sama yang udah kenal baik, bisnis itu lebih enak. Jadi, tahu sama tahu," jelas Raffi lagi.
Punya Mimpi Besar di Dunia Bisnis
Di sisi lain, Raffi bercerita tentang mimpi besarnya di dunia bisnis. Beberapa proyek pun sudah mulai disusunnya sejak lama.
"Tapi, aku pengen bikin, karena gini, aku liat kan perusahaan perusahaan Amerika dulu kan yang cepat saji kan udah duluan di sini banyak, ratusan outlet. Kita juga yang UMKM harus bisa kayak gitu," terangnya.
Meniru raksasa merek dagang di bidang kuliner lain, Raffi pun ingin usahanya berkembang dan tersebar di banyak titik. Bahkan, bukan hanya di Tanah Air, suami Nagita Slavina ini juga bermimpi membuka cabang usaha di luar negeri.
"Jadi, kita punya berapa ratus supaya ada merek Indonesia juga yang bisa seperti merek-merek luar bercokol banyak," ujar Raffi.