Foto : Istimewa

SurabayaFilm Pesantren yang tayang di Bioskop Online mengadakan roadshow ke Pulau Jawa dimulai dari Surbaya dilanjutkan ke Malang dan Kediri. Sambutan meriah disampaikan oleh para penonton.

Roadshow berlangsung dengan menggandeng Komunitas Festcil dan Artchemist. Seperti apa momen keseruang dari roadshow film Pesantren? Berikut artikelnya.

Film Pesantren

Roadshow dengan tema Belajar di Pesantren ini digelar special screening dan sesi diskusi film Pesantren. Acara ini diadakan di dua lokasi berbeda. Pemutaran pertama dilakukan di SMKN 12 Surabaya. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran kedua di Ruang Halle, Wisma Jerman, Surabaya.

Roadshow ini dilakukan untuk mempertemukan film Pesantren ke lebih banyak penonton. Selain itu pemutaran spesial ini juga diharapkan sejalan dengan tema acara, Belajar di Pesantren.

Setelah menyaksikan film ini, penonton dapat mengambil pesan berupa toleransi dalam beragama dan pandangan baru tentang ajaran-ajaran yang menyejukkan di dalam pondok pesantren.

“Kota Surabaya adalah salah satu kota yang paling banyak menonton film Pesantren di Bioskop Online. Karenanya, kami hadir ke sini secara langsung menyambut antusias yang tinggi tersebut. Apalagi film ini memang banyak ditunggu, karena cerita yang menarik dan sudah masuk di berbagai festival internasional," ungkap Ajeng Parameswari, President of Bioskop Online.

"Dengan adanya roadshow ini, kami berharap lebih banyak penonton yang terinspirasi film Pesantren, mendapat perspektif baru tentang toleransi beragama, dan memberikan pengalaman yang menyejukkan,” sambungnya.

Film Dokumenter

Film Pesantren sendiri adalah sebuah dokumenter karya sutradara Shalahuddin Siregar yang menyoroti kehidupan di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon. Pondok pesantren ini terbilang unik karena dipimpin oleh seorang perempuan bernama Hj. Masriyah Amva.

Selain itu, film Pesantren juga mengungkap apa saja yang dipelajari para santri di sana. Santri diajarkan untuk berpikir kritis, mendukung kesetaraan gender, dan menghargai keberagaman.

Penggambaran bahwa laki-laki juga bisa menjadi orang yang penuh perasaan, atau perempuan mampu menjadi pemimpin dan pengejar mimpi yang tangguh, membuat film ini berhasil menampilkan kehidupan di dalam pesantren dari sudut pandang berbeda.

Film ini masuk dalam kompetisi XXI Asiatica Film Festival 2020 dan terpilih di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019. IDFA adalah festival dokumenter paling bergengsi di dunia. Untuk mengenalkan film ini ke lebih banyak penonton, Bioskop Online masih akan mengadakan roadshow ke kota-kota lainnya, seperti Malang dan Kediri.

Topik Terkait