Jakarta – Artis Tanah Air, Yama Carlos masih bersitegang dengan sang istri, Arfita Dwi Putri. Hal ini mulai mencuat usai Yama digugat cerai oleh sang istri beberapa waktu lalu.
Polemik Yama dan Arfita terutama berfokus pada buah hati mereka, Marco, yang kini tengah tinggal di sang istri. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Yama Carlos Ingin Bertemu Langsung Buah Hatinya
Yama mengaku dirinya ditawari Arfita untuk melakukan telepon video (video call) dengan sang buah hati. Namun, hal ini ditolak oleh pria yang kini berusia 42 tahun itu.
Katanya, Yama ingin bertemu langsung dengan sang buah hati. Ia ingin secara langsung menatap wajah Marco.
"Saya enggak mau video call, kami maunya bertemu fisik," kata Yama Carlos kepada awak media di Polres Tangerang Selatan, pada Kamis, 15 Juni 2023.
Yama Carlos Merasa Kecewa
Yama Carlos pun merasa kecewa. Pasalnya, ia menuding sang istri mengajarkan sesuatu yang keliru kepada sang buah hati. Ia ingin agar Arfita bisa mengajari sang anak untuk rindu dengan ayah kandungnya, bukan orang lain.
"Bukannya si perempuan itu ngajarin anaknya bernyanyi untuk kangen atau rindu sama ayah kandungnya sendiri atau nyariin ayah kandungnya sendiri, ini malah anak saya disuruh nyanyi, ngebangga-banggain oknum itu yang enggak jelas. Dan itu dengan bangganya diposting," ucap Yama.
"Sekarang, seorang bapak mana yang enggak diterima. Bukannya dia diajarin kangen atau rindu atau nyariin bapaknya, malah ngebangga-banggain yang bukan darah dagingnya dan itu oknum," imbuhnya
Yama Carlos sendiri mengaku sudah lebih dari tiga bulan tak berjumpa dengan sang buah hati sebab aksesnya dipersulit oleh sang istri. Atas hal ini, Yama telah melayangkan laporan itu ke Polres Tangerang Selatan.
DI sisi lain, Arfita, dalam sebuah konferensi pers beberapa waktu silam, membantah ucapan Yama yang menyebut dirinya mempersulit Yama bertemu sang buah hati. Arfita menyebut apa yang dilakukannya ini bertujuan agar sang suami tak memisahkan dirinya dengan Marco.
Arfita sendiri merasa mempertemukan Yama Carlos dan Marco. Tapi, ia ingin agar Yama tidak terbawa emosi terlebih dahulu. (jra)