Foto : Istimewa

Jakarta – Siswi difabel SMKN 2 Kasihan Yogyakarta, Ariani Nisma Putri yang baru saja meraih Golden Buzzer di acara America's Got Talent (AGT) 2023.

Karena hal tersebut, sosok Putri Ariani kini menjadi sorotan publik. Beberapa masyarakat termasuk Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) memberikan ucapan selamat. Berikut ulasan lengkapnya. Penasaran? Yuk simak!

Ucapan Selamat Mendikbudristek

Putri Ariani baru-baru ini Putri Ariani bertemu dengan Mendikbudristek, Nadiem Anwar. Dalam pertemuan tersebut, perempuan berusia 17 tahun itu mendapat ucapan selamat atas keberhasilan meraih Golden Buzzer di ajang bergengsi Internasional itu.

“Terima kasih, Pak. Aduh, akhirnya ketemu juga sama Bapak (Nadiem),” kata Putri semringah ketika bersalaman dengan Mas Menteri di kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta, belum lama ini.

Kepada Mendikbudristek, siswi kelas XI instrumen flute ini menceritakan pengalaman luar biasanya dalam menempuh pendidikan dan menekuni talentanya di bidang musik dan tarik suara. Dimulai dari orang tua yang memberikan kebebasan bagi Putri untuk memilih peminatan pendidikan dan mimpinya, hingga dukungan orang tua dan sekolah untuk memaksimalkan minat dan bakat Putri.

“Sekolah Putri mendukung secara penuh, memberikan semua yang terbaik yang mereka bisa berikan. Contohnya, sekolah masih memberikan pelajaran ke Putri secara daring. Guru-guru juga membantu Putri mendeskripsikan gambar dan partitur ke dalam tulisan, sehingga Putri bisa memahaminya dengan sangat baik,” jelas Putri.

Putri merasa terbantu dengan pembelajaran sekolah yang membebaskan Putri dan guru dalam memilih sarana belajar mengajar. Di samping itu, ia ternyata memiliki cara sendiri dalam belajar.

“Kalau di sekolah Putri punya cara belajar sendiri Pak, pakai teknologi. Jadi Putri pakai handphone dan laptop biasa, kemudian dibantu screen reader. Putri bisa mengarsipkan sendiri materi-materi sekolah di laptop,” ceritanya.

Di kesempatan yang sama, sang ibu, Reni Alfianty menceritakan pembelajaran yang memerdekakan bagi Putri di sekolah. Kesuksesannya hingga masuk ke semifinal ajang bakat internasional ternyata dikonversi pihak sekolah sebagai bentuk Praktik Kerja Lapangan (PKL).

“Jadi waktu di acara (AGT) itu, Putri bawa name tag sekolahnya dan minta difoto. Saya bilang 'kenapa?'. Ternyata untuk bukti PKL nya,” terangnya.

Sementara ayah Putri Ariani, Ismawan Kurnianto kepada Menteri Nadiem menceritakan tentang peran orang tua untuk memaksimalkan talenta Putri. Sejak kecil sang anak sudah diberikan kebebasan untuk memilih.

Ketika Putri memilih untuk bermimpi menjadi diva dunia, Ismawan dan istri kemudian menggambarkan risiko dan tantangan yang kemungkinan akan dihadapi untuk meraih mimpi Putri. Tapi mimpi menjadi diva ternyata sudah teguh dipilih Putri sejak kecil.

“Kami minta dia yang memilih dan yakin dengan pilihannya. Karena kalau dia tidak yakin dengan dirinya sendiri, saya khawatir Putri di tengah-tengah jalan menyesal. Karena dunia hiburan itu menurut saya paling berat dan jalannya cukup terjal. Tapi Putri bilang 'it’s okay, Mah'. Sejak itu kami mendukung penuh mimpinya,” terang Ismawan kepada Mendikbudristek.

Apresiasi Nadiem Anwar kepada Putri Ariani

Merespon hal ini, Nadiem Anwar mengapresiasi semangat luar biasa Putri dan juga orang tua yang mendukung perjalanan Putri selama menempuh pendidikan di sekolah umum.

“Menurut saya pengalaman Putri sangat menggambarkan konsep Merdeka Belajar. Di mana orang tua mengikuti minat dan bakat dan memberikan kebebasan dalam mengajarkan Putri. Saya akan sangat senang kalau Putri bisa membuat lagu tentang Merdeka Belajar,” kata Nadiem. (jra)

Topik Terkait