IntipSeleb Film – Masayu Anastasia menceritakan proses persiapan dirinya untuk memerankan tokoh dalam film Paku Tanah Jawa. Film ini baru akan memulai proses syuting di Jogja pada 4 Juni 2023 mendatang.
Sebelum memulai proses syuting Masayu Anastasia memiliki cara tersendiri untuk terbiasa dengan adegan dalam film nanti. Seperti apa persiapannya? Berikut artikelnya.
Main dengan Ular Piton
Masayu Anastasia mengungkapkan tantangan ketika dirinya bermain dalam film Paku Tanah Jawa. Salah satu tantangannya adalah dia harus menyanyi dan menari sebagai sinden.
"Ini tantangan aku harus bernyanyi dan menari sebagai sinden," ucap Masayu kepada awak media di kawasan Jakarta Selatan, Jumat, 2 Juni 2023.
Lebih lanjut, Masayu menyampaikan dirinya harus terbiasa dengan salah satu hewan reptil yaitu ular piton. Untuk itu, dia mempersiapkan diri untuk terbiasa dan dekat dengan ular.
"Aku harus berinteraksi dengan ular. Di instagram aku itu bukan untuk syuting tapi itu persiapan aku untuk syuting. Karena aku jijik banget sama ular," ucapnya.
Mitos Tentang Pesugihan
Film Paku Tanah Jawa diangkat dari mitos tentang pesugihan yang ada di masyarakat Indonesia. Bambang Drias sutradara film Paku Tanah Jawa menyampaikan jika mitos ini tersaji di Gunung Tidar.
"Aku akan mengangkat tentang mitos Paku Tanah Jawa yang sampai saat ini sangat melekat di masyarakat bahwa pusat ghoib itu ada di gunung Tidar. tapi kita tidak mengangkat gunung Tidarnya tapi mitos yang dipercayai masyarakat di sekitaran gunung Tidar," kata Bambang Drias.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan terkait lokasi syuting yang dipilih yang berlokasi tidak jauh-jauh dari gunung Tidar yaitu di Jogyakarta.
"Kita kembangkan ide itu semua kesakitan berada di Gunung Tidar. Kita syuting di Jawa tapi tidak Gunung Tidar. Kita syuting di Jogja yang secara tempat sama dengan Gunung Tidar," ucapnya.
Sementara itu, Dato Kk Chua yang merupakan eksekutif produser menganggap cerita dalam film ini sangat menarik perhatiannya untuk berinvestasi.
"Untuk kita tentu saja ceritanya yang menarik. Saya dan tim pun penyuka cerita-cerita horor, cerita yang kita punya berdasarkan kisah nyata, legend. Sesuatu yang kita rasa sesuai untuk cita rasa penonton di Indoensia dan juga di Malaysia. Kita berharap bisa membawa cerita legenda mistik seperti ini ke Malaysia juga," kata Dato Kk Chua.