"Kita kembangkan ide itu semua kesakitan berada di Gunung Tidar. Kita syuting di Jawa tapi tidak Gunung Tidar. Kita syuting di Jogja yang secara tempat sama dengan Gunung Tidar," ucapnya.
Sementara itu, Dato Kk Chua yang merupakan eksekutif produser menganggap cerita dalam film ini sangat menarik perhatiannya untuk berinvestasi.
"Untuk kita tentu saja ceritanya yang menarik. Saya dan tim pun penyuka cerita-cerita horor, cerita yang kita punya berdasarkan kisah nyata, legend. Sesuatu yang kita rasa sesuai untuk cita rasa penonton di Indoensia dan juga di Malaysia. Kita berharap bisa membawa cerita legenda mistik seperti ini ke Malaysia juga," kata Dato Kk Chua.
Tantangan dalam Film
Masayu Anastasia yang berperan dalam film ini merasa senang dan tertantang. Sebab, dia harus berinteraksi dengan hewan yang tidak disukainya.
"Ini tantangan aku harus bernyanyi dan menari sebagai sinden. Aku harus berinteraksi dengan ular. Di instagram aku itu bukan untuk syuting tapi itu persiapan aku untuk syuting. Karena aku jijik banget sama ular," pungkasnya.