"Kan saya kaget, kalau mau izin pulang ada jarak waktu entah dua atau tiga Minggu. Sehingga, Nyai bisa mencari ART baru. Tapi, dia ngotot pulang. Tiba-tiba setelah Nyai bilang, 'Tunggu, habis ada ART baru (pulang), ini supaya Nyai enggak repot'," katanya.
Tak habis akal, sang ART kembali meminta izin kepada Roro. Kali ini, ART itu ingin istirahat sejenak karena sakit.
Langsung saja, Roro membelikannya obat. Namun ternyata, sang ART mengelabui dirinya.
"Terus, dia kembali lagi cari alasan mau tidur siang, kepala enggak enak. Ya udah, Nyai bawain obat sama vitamin. Dia ternyata mengelabui Nyai dengan pamit tidur siang," terangnya.
Sore harinya, Roro menemukan kunci rumahnya ada di lantai. Ia pun menduga sang ART telah kabur, mengunci pintu dari luar, kemudian memasukannya kembali melalui sela-sela bawah pintu.
"Ketika itu, ya sudah, karena Nyai tidak ada kegiatan apa-apa, setelah Zuhur istirahat di kamar, pas sore, 'Kok ada kunci jatuh?'. Nah, Nyai bingung ya, kok bisa kunci jatuh. Ternyata, dari dia kunci dari depan dimasukin dalam kolong. Agak ngeri," tuturnya.