Foto : Instagram/@rklopper

IntipSeleb lokal – Nama Rebecca Klopper sampai saat ini masih ramai diperbincangkan publik, usai video porno mirip wajahnya viral di media sosial.

Skandal video syur berdurasi 47 detik yang menyeret nama Rebecca Klopper pun berbuntut panjang. Berikut ulasan lengkapnya, yuk simak!

Rebecca Klopper Sudah Buat Laporan Sejak 3 Bulan Lalu

Foto : YouTube/Seleb Oncam News

Sebelumnya Aulia Fahmi dan Marissya Icha sempat bertemu satu sama lain. Pertemuan itu guna untuk membahas kasus yang tengah menimpa Rebecca Klopper.

"Jadi rencananya kita dari KPMH akan melaporkan Rebecca terkait ada sebuah video syur yang diduga mirip dengannya. Berangkat dari situ saya di telepon sama Marissya Icha, yang kebetulan Marissa Icha adalah orang terdekat dari Rebecca. Dia (Marissya Icha) menanyakan terkait saya mau melaporkan Rebecca," kata Aulia Fahmi dilansir Intipseleb dari kanal YouTube Seleb Oncam News pada Kamis, 25 Mei 2023.

Dalam percakapan itu, katanya ada beberapa hal yang disampaikan oleh Marissya Icha. Salah satunya, Rebecca Klopper sudah membuat laporan ke pihak kepolisian sejak 3 bulan lalu, bahkan pelakunya telah ditangkap.

"Marissya Icha menyampaikan yang pertama adalah bahwa video yang saat ini sedang viral, sudah pernah dilaporkan di cyber bareskrim Mabes Polri 3 bulan yang lalu," tuturnya.

"Bahkan oleh cyber bareskrim sudah ditangkap pelaku penyebarnya," sambungnya.

Rebecca Klopper Sempat Melapotkan Kedua Kalinya

Foto : Instagram/rklopper

Kendati begitu, video syur tersebut kemudian viral. Sehingga pemilik nama lengkap Rebecca Ayu Putri Klopper sempat membuat laporan kedua kalinya ke pihak berwajib.

"Dan klarifikasi berikutnya adalah sejak (video) yang saat ini baru-baru viral, Rebecca juga sudah mengetahui. Akhirnya Rebecca sempat melaporkan lagi yang kedua kali di cyber bareskrim," terangnya.

"Kemudian Marissya Icha menyampaikan bahwa Rebecca ini masih di bawah umur jadi saya sebagai teman dekat Marissya Icha mengurungkan niatnya (diduga untuk melaporkan Rebecca Klopper) karena dampak psikologisnya gak bagus buat anak-anak," tandas Aulia Fahmi. (rgs)

Topik Terkait