Foto : YouTube/YouthTV Indonesia

IntipSeleb Lokal – Pelawak senior Tanah Air, Indro Warkop membeberkan alasan kenapa semua orang menyebut film grup lawaknya sebagai film Dono. Ia pun sadar bahwa hal ini sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat Indonesia.

"Jadi, dulu sempet suatu saat film kita bukan film Warkop, bukan film Dono, Kasino, Indro, tapi, 'Nonton film, yuk! Film apa? Film Dono!'," ungkap Indro Warkop dilansir IntipSeleb dari YouTube YouthTV Indonesia pada Rabu, 26 April 2023.

Tidak main-main, ia mengaku grup lawak Warkop sempat melakukan penelitian tentang hal ini dulu. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Belajar dari Grup Lawak Lain

Foto : Instagram/indrowarkop_asli

Sebenarnya, kata Indro, grup lawak Warkop juga memiliki kekhawatiran atas sebutan film Dono ini. Sebab, beberapa grup lawak yang bubar di era dulu biasanya karena memiliki satu sosok "primadona".

"Itu sempat kita adakan penelitian kenapa kayak gitu (disebut film Dono). Karena kita takut, kita melihat dari grup sebelumnya yang pecah, dia punya maskot atau primadonanya. Kalau grup band penyanyinya. Nah, ini kalau grup lawak lebih itu gitu ya. Kayak misalnya Jayakarta Group (maskotnya) Jojon, Tomtam (maskotnya) Komar," terangnya.

Indro dan semua yang terlibat dengan grup lawak Warkop tidak ingin grup lawak ini mengalami nasib nahas serupa. Maka dari itu, mendiang Dono dan Kasino meminta teman-teman mereka untuk mencari tahu kenapa film Warkop sering disebut film Dono.

"Itu biasanya, kalau dari penelitian kami, itu yang jadi masalah. Nah, kita enggak mau itu terjadi sama kita," ucapnya.

"Kita minta tolong teman, teman-teman mas Dono dan mas Kasino kan banyak banget, dari psikolog," lanjutnya.

Alasan Disebut Film Dono

Foto : Pinterest

Hasilnya, nama Dono dianggap lebih mudah diucapkan ketimbang personel lainnya. Selain itu, wajah Dono juga dirasa lebih mudah diingat ketimbang lainnya.

"Jadi, sebetulnya sesepele ini. Akhirnya, kesimpulannya adalah, karena nama Dono paling sedikit, do-no. Kasino tuh tiga, ka-si-no. Indro memang dia, tapi ada konsonan tiga, konsonan itu lebih sulit, in-dro," katanya.

"Kemudian, salah satunya lagi adalah Dono tuh komis banget mukanya. Sehingga, mudah diingat," imbuhnya.

Di sisi lain, Indro menyebut Dono sebagai pribadi yang unik. Salah satunya, meski memiliki gigi tonggos, tapi mantan dosen Universitas Indonesia (UI) itu tidak pernah dipanggil tonggos oleh orang-orang.

"Dono tuh misalnya, mohon maaf, tonggosnya. Itu menarik banget. Tapi, kenapa dia enggak dibilang si tonggos? Karena tonggosnya Dono tuh rapih. Memang Dono unik," pungkasnya.

Topik Terkait