"Alhamdulillah kalau memang film ini bisa menjadi rujukan untuk teman-teman belajar tokoh-tokoh nasional kita, ulama. Saya rasa cocok karena film ini pun dari mulai skripnya sudah melalui kualiti-kualiti yang luar biasa, mulai dari para tokoh-tokoh nasional, maupun dari ahli-ahli agama," katanya lagi.
Mantan MUI Ajak Masyarakat Nonton Film Buya Hamka
Disatu sisi yang berbeda, Din Syamsuddin mengajak masyarakat khususnya yang muslimin untuk menonton film Buya Hamka. Sebab film tersebut memiliki pesan mendalam yang bisa menjadi pencerahan hidup.
"Khususnya umat Islam, untuk berbondong-bondong untuk nonton Buya Hamka. Saya berkayakinan film ini tidak sekedar karya seni, tapi adalah pesan dakwah, pesan pendidikan, dan merupakan pencerahan bagi kita semua," tutur Din Syamsuddin.
Sekedar informasi, film Buya Hamka bagian pertama ini menceritakan saat Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi itu. Hamka juga menulis sastra koran dan cerita romannta disukai para pembaca.
Kemudian, Hamka dan keluarganya pindah ke Meda, karena Hamka diangkat menjadi pemimlin redaksi majalah Pedoman Masyarakat. Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya.