“Kedua ekspektasi jangan terlalu tinggi, jadi kalau menurut saya suami kita gimana standardnya itu yang harus kita terima gitu, jangan terlalu tinggi, kita harus sama-sama menurunkan ego masing-masing,” sambungnya.
Tak menampik bahwa selama 24 tahun pastinya ada adu argumen dalam rumah tangga Inggrid Kansil. Namun menurutnya, keseringan argumen bisa memahami karakter masing-masing.
“Dengan keseringan argumen bisa saling memahami karakter masing-masing, tapi argumen yang sehat ya, maksudnya kita berdebat yang sehat, kalau kita gak berdebat justru kita gak paham maunya dia apa, maunya kita apa,” kata Inggrid Kansil.
Jadi Mualaf
Terlepas dari hubungan rumah tangganya, Inggrid Kansil sempat heboh menceritakan kisah spiritualnya. Ia mengaku terlahir dari orang tua beda agama. Ayahnya dulu beragama Kristen sedangkan ibunya memeluk agama Islam.
Kedua orang tua sama-sama taat beribadah di agamanya masing-masing. Meski berbeda agama, orang tua Inggrid Kansil memegang toleransi yang tinggi.