Foto : YouTube/ Falcon Pictures

"Saya ketemu keluarganya, berkali-kali cerita, Buya tuh kalau jalan seperti ini, dan paling ada video saat ceramah. Tapi kalau ceramah kan duduk, atau cuman berdiri, jadi yang saya tiru gesture dia berceramah sama intonasi," ujarnya.

Adegan Berulang-ulang

Foto : YouTube/ Falcon

Vino G Bastian menyampaikan ketika memerankan Buya Hamka bahasa Minang menjadi salah satu masalah untuk dirinya. Dia beberapa kali harus mengulang adegan agar pengucapan sesuai.

"Yang berulang-ulang itu berdialog bahasa Minang tuh dalam durasi yg panjang. Itu kadang keseleo terus tuh karena bahasa Minang yang dipakai bukan yang sekarang, tapi bahasa Minang tempo dulu," ujarnya.

"Jadi, kalau orang-orang Padang kayak tadi ada ibu-ibu rombongan perkumpulan Padang seperti tadi ada teman-teman wartawan dari padang, pasti tahu, ini bahasa Padang bukan yang sekarang, yang dulu. Itu yang harus hati-hati jangan sampai penggunaan bahasanya salah tahun, salah periode," sambungnya.

Film Buya Hamka bagian pertama ini memperlihatkan ketika Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca.

Topik Terkait