Ridwan Kamil kemudian menjelaskan bagaimana Eril bisa dianggap lulus dan diwisuda. Rupanya, pihak kampus Eril sudah menguji tugas akhirnya usai mendiang dinyatakan wafat dan sudah memenuhi standar ketat untuk lulus.
“Sekian bulan setelah wafatnya, ITB mengadakan sidang 2 kali untuk menguji apakah tugas akhirnya yang memang secara substansi sudah selesai, itu layak apa tidak untuk dinyatakan lulus. Perlu digarisbawahi, kami sekeluarga tidak meminta ini. Karena sudah kami ikhlaskan semua hak/urusannya di dunia ini," tulis Ridwan Kamil.
“Projectnya Almarhum kira-kira adalah menciptakan Teknologi Scanning penyakit kulit menggunakan kamera hape, yang kemudian dibaca oleh machine learning. Kerja bersama tim nya. Sidang pertama di fakultas, kemudian hasil sidang di fakultas diuji lagi oleh beberapa Guru Besar atau Professor. Dan hasilnya Alhamdulillah dinyatakan memenuhi syarat standar ketat ITB," jelas Gubernur Jawa Barat tersebut.
Pesan untuk Eril
Ridwan Kamil kemudian memberi pesan untuk mendiang anaknya tersebut. Merasa bangga, ia merasa jika setelah Eril berpulang, Allah masih memberi kemuliaan dan kehormatan.
“Dear A Eril, Bahkan setelah kamu berpulang pun, Allah SWT masih menyayangimu dengan memberikan kemuliaan dan kehormatan kepadamu nak. Selamat ya A. Kami semua bangga sama kamu. Alfatihah dan doa terbaik kami kirimkan untukmu," tutup pesan Ridwan Kamil untuk Eril. (bbi)