Foto : Instagram.com/abidzar73

IntipSeleb Lokal – Menjadi anak mendiang Ustaz Jefri Al Buchori membuat Abidzar Al Ghifari banyak belajar tentang bagaimana menyebarkan kebaikan Islam atau berdakwah. Menurutnya, cara yang tepat bukanlah dengan paksaan, melainkan hati ke hati.

Meski terkadang beberapa pandangannya berakhir dengan pertentangan. Seperti apa contohnya? Yuk simak cerita Abidzar!

Cara Uje Berdakwah

Foto : Youtube.com/CURHAT BANG Denny Sumargo

Meski menjadi seorang Ustaz kenamaan, ternyata Almarhum Ustaz Jefri alias Uje memiliki cara sendiri untuk mengajarkan agama kepada anak-anak dan keluarganya. Diakui Abidzar, ayah dan ibunya selalu mengajarkan Islam dengan santai.

“Bokap sama nyokap itu ngajarin agama Islam itu santai. Misalnya kayak 'ayo bi, baca Al Qur'an, kalau udah bisa selesaiin semuanya dapat duit atau segala macem'. Maksudnya santai itu dalam arti bukan yang strike, 'kalau nggak baca, gue sabet lu, nggak," ujar Abidzar di YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Jumat, 7 April 2023.

Menurutnya, Islam yang diajarkan Ustaz Jefri adalah agama yang selalu melihat sisi baik dari semua sudut pandang. Bahkan, mendiang Uje pernah dengan santai mengajak temannya yang sedang menggunakan narkoba untuk datang ke pengajiannya. Abidzar menyadari metode yang diterapkan mendiang Uje adalah buntut dari pengalaman nakal mendiang di masa lalu.

“Karena bokap gua pernah di situ. Bokap gua tahu kalau misalnya kita ngasih tahu orang dengan cara keras, orang akan nolak dan menjauh. Harus hati ke hati, tambah Abidzar.

Mengikuti Cara Sang Ayah dalam Menasihati Teman

Foto : Youtube.com/CURHAT BANG Denny Sumargo

Cara yang diajarkan sang ayah dalam berdakwah akhirnya diikuti oleh Abidzar dalam pergaulannya.

“Gua selalu bilang ke temen-temen gua yang masih minum alkohol. Mereka ngajakin gua minum misalnya ‘Bi minum yuk’, ‘aduh sorry gua engga. Cuma kalau lu mau minum gapapa, silakan aja minum, gua nggak ngelarang,” ujar Abidzar.

“Tapi, please baca bismillah sebelum minum, tangan kanan. Karena kita nggak tau datangnya hidayah dari mana, mau lu orang yang paling buruk, dari tempat yang paling jelek," tambahnya.

Meski begitu, cara tersebut memang selalu menjadi pertentangan. Namun, Abidzar tetap bisa meluruskan pandangannya karena ia bercermin dari kisah Nabi Muhammad.

“Orang selalu bertentangan dengan hal itu. Ada beberapa kewajiban di saat lu baca bismilliah. Nggak boleh dengan yang haram-haram segala macem,” kata Abidzar.

“Oke, benar itu nggak boleh. Cuma Allah itu maha pengampun, maha mengerti hamba-Nya. Kenapa lu harus bikin satu jalur, sedangkan Tuhan itu banyak jalurnya. Yaudah, biarin aja dia baca bismillah,” tambahnya.

“Gua ambil contoh, Nabi Muhammad pun nggak pernah ngasih tau orang dengan nada keras. Selalu dengan nada yang baik, dari hati ke hati,” pungkas Abidzar. (rgs)

Topik Terkait