Foto : YouTube

IntipSeleb Lokal – Pernyataan Evita Nursanty, anggota DPR RI Fraksi PDIP soal menolak rencana Indonesia mengimpor kereta bekas dari Jepang masih menjadi sorotan. Disebut blunder, Evita menyatakan penolakannya karena menilai RKL hanya chaos (kacau) hanya pada hari-hari tertentu saja, seperti Lebaran dan Tahun Baru.

Atas penolakan Evita Nursanty yang menyatakan KRL belum terlalu chaos, ia dikritik warga sebagai ‘si paling keos’. Padahal faktanya, KRL setiap harinya mengalami kepadatan, terutama di jam-jam sibuk.

Hal ini membuat warga menduga Evita Nursanty tidak pernah naik KRL sehingga tidak bisa membedakan KRL dengan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ). Langsung saja, kekayaan Evita Nursanty menjadi sorotan. Lantas, berapa kekayaan Evita Nursanty? Simak yuk!

Kekayaan Evita Nursanty

Foto : Instagram/evitanursanty

Evita Nursanty terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 21 Maret 2022 untuk periode 2021. Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN), kekayaan Evita Nursanty mencapai Rp71,26 miliar.

Harta kekayaan anggota DPR Komisi VI itu terdiri dari bermacam-macam aset, mulai dari tanah, bangunan, alat transportasi, hingga surat berharga. Tanah dan bangunan milik Evita Nursanty di kawasan Lampung, Jakarta Selatan, Bogor, Tangerang, sampai Pandeglang mencapai Rp67 miliar.

Alat transportasinya berkisar Rp8 miliar, yang salah satunya terdiri dari Toyota Alphard Minibus tahun 2012 senilai Rp700 miliar. Hartanya yang lain seperti surat berharaga dan kas senilai Rp15 juta dan Rp840 juta.

Dari sederet kekayaannya yang melimpah ruah, Evita Nursanty ternyata memiliki utang. Utang Evita sebesar Rp77 juta.

Awal Mula Anggap KRL Tidak Chaos

Foto : Instagram/evitanursanty

Evita Nursanty menjadi sorotan karena mempertanyakan rencana impor KRL bekas dari Jepang. Padahal menurutnya, kondisi KRL belum terlalu kacau. KRL baru kacau pada momen tertentu yakni Lebaran dan Tahun Baru.

"Sekarang apa kita chaos? Kalau kita tidak impor ini barang apa kita chaos. Kita biasanya chaos itu di Tahun Baru, Lebaran,” tutur Evita Nursanty dalam rapat Rdengar pendapat DP 27 Maret 2023.

Merasa KRL belum terlalu kacau karena kepadatannya, Evita Nursanty lantas mempertanyakan urgensi untuk membeli KRL bekas dari Jepang.

“ Ini kan sudah lewat semua ke-chaos-an kita, apa ini suatu urgensi kalau kita tidak impor?” tandas Evita Nursanty, anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDIP.

Topik Terkait