IntipSeleb Lokal – Soimah ungkap borok industri hiburan tanah air yang dialami selama berkarier. Tak main-main, ia ungkap cara busuk yang dilakukan sekelilingnya untuk mengejar eksistensi.
Penasaran kisah lengkapnya? Cek artikel di bawah ini.
Ungkap Kekejaman
Soimah Pancawati mengatakan bahwa industri televisi Tanah Air sebenarnya kejam, seperti saling menusuk dari belakang atau menikung teman adalah hal yang biasa terjadi. Bahkan, ketika berada di atas panggung, para artis bisa saja "saling membunuh".
"Benar (industri TV kejam), banyak versi. Tapi salah satunya, tikung-menikung, tusuk dari belakang. Ya, banyak lah mas, saya enggak bisa jelasin satu per satu," kata Soimah, mengutip podcast Blakasuta.
Perempuan 42 tahun ini pun menjelaskan beberapa contoh, mulai dari jadwal tampil di layar kaca hingga cara tektokan di atas panggung.
"Ada jadwal, terus tek-tokan di atas panggung. Itu ibaratnya, bahasa kasarnya 'bunuh-bunuhan' lah. Cepet-cepetan mana yang enggak bisa ngomong, mana yang enggak cepat, ya itu dia yang akan 'mati'. Ibaratnya perang tuh gitu," ujar Soimah.
Cara Bertahan
Karenanya, terjun ke industri televisi memang harus nekat agar dapat bertahan. Soimah juga sempat memiliki pengalaman pahit saat pertama kali masuk ke entertainment televisi, yakni diremehkan karena dianggap sebagai "artis baru".
Perempuan asal Pati, Jawa Tengah ini juga pernah diminta untuk tidak menggunakan bahasa Jawa ketika tampil di televisi.
"Pas syuting, bahasa Jawanya keluar. Enggak bisa hilang. Ada produser datang, negor, 'kalau bisa jangan ada bahasa Jawanya ya'. Wah, hatiku sakit. Saya bilang, 'lha aku ini orang Jawa, kan kamu tahu. Saya sinden dari Jawa. Lha kalau enggak boleh (pakai) bahasa Jawa ya jangan undang saya'," imbuh Soimah.
Menurut Soimah, dirinya memang harus berani agar tidak dinilai sebelah mata orang para petinggi di televisi dan dijatuhkan secara mudah. (jra)