IntipSeleb Lokal – Nicke Widyawati yang menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) Pertamina belakangan ini banyak disorot usai peristiwa kebakaran di Depo Plumpang dan Kilang Dumai.
Selain karena masalah keamanan, kebakaran itu disebut karena Pertamina yang kini dipimpin oleh Nicke Widyawati dianggap kurang bersedekah oleh salah satu anggota DPR RI.
Jadi perhatian akan kepemimpinannya di Pertamina, berapa sebenarnya kekayaan Nicke Widyawati? Yuk, intip selengkapnya sama-sama.
Terkuak Kekayaan Nicke Widyawati
Nicke Widyawati merupakan Dirut Pertamina kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat yang lahir pada 25 Desember 1967. Menduduki jabatan sebagai Direktur Utama sejak 30 Agustus 2018 lalu, Nicke diketahui memiliki kekayaan yang fantastis.
Ia pernah melaporkan harta kekayaannya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sehingga data kekayaannya tercatat di laman LHKPN KPK.
Mengutip laporan LHKPN KPK, harta kekayaan Nicke Widyawati mencapai total Rp75 miliar pada 29 Maret 2022.
Selain itu, ia juga melaporkan kepemilikan 15 tanah dan bangunan dengan nilai total Rp32.845.000.000. Ada pula tiga buah mobil senilai Rp1.925.000.000.
Tak sampai di situ, Nicke memiliki harta bergerak lain maupun harta lainnya yang masing-masing bernilai Rp212 juta dan Rp1 miliar.
Disinggung Kurang Sedekah
Pada rapat Komisi VII DPR RI bersama Dirut Pertamina Nicke Widyawati pada Selasa, 4 April 2023 lalu, Ramson Siagian yang berasal dari Fraksi Partai Gerindra menyinggung soal sulitnya meminta bantuan kepada Pertamina.
Bukan hanya memberi sindiran pada Nicke Widyawati, ia juga menyinggung Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kalau periode kemarin pas dapil saya butuh sarung, saya WA (Whatsapp) Bu Dirut langsung kirim 2.000 sarung. Sekarang satu sarung pun sudah tidak bisa, katanya harus ke Pak Erick semua,” ujar Ramson Siagian, dilansir dari VIVA.co.id pada Kamis, 6 April 2023.
Di sisi lain, anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Muhammad Nasir menyebut jika Pertamina harus banyak berdoa. Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan musibah kebakaran yang terjadi di beberapa fasilitas Pertamina karena kurang bersedekah.
“Banyak doa, kurang sedekah, infaknya mungkin kurang. Mungkin nanti temen-temen bisa melanjutkan penyaluran ini, ditambah lahir dan batin. Mudah-mudahan selesai,” tutur Muhammad Nasir.