"Karena setelah dipikir-pikir, guru kita kan gak mungkin ngecek ke komplek, ya. Satu kelas 40 orang, masa dicek. Lama-lama kan beranalogi nih, kayaknya gak mungkin dicek satu-satu nih. Muter tuh tanda tangan, di-switch, efektif ternyata," katanya.
"Tapi, harus dikosong-kosongin ya, jangan full. Kosong sekitar 5 atau 6 lah, kalau mau berbohong itu diselipkan kebenaran," pungkas Fiersa Besari. (bbi)