IntipSeleb Lokal – Kasus yang menjerat Mario Dandy Satriyo ikut menyeret nama sang ayah Rafael Alun Trisambodo selaku pejabat pajak yang diduga melakukan tindak pencucian uang.
Selain keluarganya yang sering pamer gaya hidup mewah, Rafael Alun juga diduga sempat membeli pohon bernilai puluhan juta. Benarkah? Simak penjelasannya berikut ini!
Beli Pohon Mahal
Bukan hal asing lagi bagi kehidupan seorang pejabat Ditjen pajak Eselon III yang kerap pamer gaya hidup mewah hingga akhir-akhir ini berhasil bikin publik geger.
Selain memiliki Jeep Rubicon dan motor Harley Davidson, orang tua Mario Dandy yakni Rafael Alun Trisambodo diduga pernah membeli pohon super mahal dengan harga Rp40 juta. Hal ini diungkapkan langsung menurut akun TikTok @elyaksa yang menuliskan jika mantan pejabat pajak itu memiliki koleksi pohon mahal.
"Rat (Rafael Alun Trisambodo) dulu beli pohon ini harga 40 juta, dulu yah. Belom segede gaban gini," tulis caption akun TikTok @elyaksa, dilansir Rabu, 8 Maret 2023.
Pohon super mahal tersebut di tanam ditaman depan rumah mewahnya dan beredar lengkap dengan potret Rafael Alun yang tengah berfoto di pohon Rp40 juta. Jenis pohon mahal yang dimiliki oleh ayah Mario Dandy tersebut ternyata berjenis pohon Pule.
Transaksi Rp300 Triliun
Selain 40 rekening bernilai Rp500 miliar milik keluarga Rafael Alun Trisambodo diblokir oleh PPATK (Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan), menteri Polhukam Mahfud MD juga menyebutkan adanya kecurigaan atas transaksi selangit yang dilakukan Kemenkeu senilai Rp300 Triliun.
Selain menjabat sebagai Menkopolhukam, Manfud MD juga menduduki posisi sebagai Ketua Tim Penggerak Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Atas kecurigaan Mahfud kepana Kemenkeu yang diduga melakukan transaksi Rp300 T oleh Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai.
"Saya sudah dapat laporan pagi tadi, terbaru, malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp300 triliun di lingkungan kementerian keuangan. Sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai. Itu (laporan) hari ini," tutur Mahfud MD, dilansir dari VIVA.co.id.
"Kemarin ada 69 orang dengan nilai (transaksi mencurigakan) gak sampai triliunan, hanya ratusan miliar. Sekarang, hari ini, sudah ditemukan lagi kira-kira Rp300 T. Itu harus dilacak," lanjutnya.
"Ini yang saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis," tandas Mahfud MD.