Saka kepikiran ucapan Dante yang bilang Dinda menangis. Sementara Dion tetap mengawasi gerak-gerik Saka. Saka mengendarai mobil untuk cari makan, saat itu Dion membuntutinya. Saka paham kalau Dion mengikutinya. Mereka kemudian kejar-kejaran.
Saka kesal dengan Dinda yang terus-terusan nelepon sampai kehilangan jejak Dion. Saka masih terus mencari dan mobilnya berhenti di Gedung kosong. Saat itu, Dion muncul. Mereka berantem hingga akhirnya Dion memukul kepala Saka sampai pingsan.
Rapat sudah mau dimulai, Dante, Galvin, dan beberapa staf sudah hadir tapi Saka belum muncul. Galvin telepon rumah, Pedro bilang kalau Ariana pergi setelah antar Abian. Galvin berpikiran negatif ke Saka sama Ariana karena ditelepon juga tak diangkat. Sementara Dante kesal karena rapat penting tapi Saka tidak segera datang.
Ariana Khawatirkan Saka
Ketika sadar, Saka sudah terikat tali, sementara Dion menyebarkan bensin di sekitar tempatnya. Dion bilang akan menghancurkan satu per satu termasuk Saka, kemudian menyalakan api. Saka meronta-ronta tapi Dion keburu pergi. Gedung itu pun mulai terbakar.
Celine pulang dan menyindir Dinda yang masih kesal. Celine tanya soal Saka ke Anjani. Tapi Anjani bilang belum pulang. Celine dan Anjani khawatir karena Saka belum juga pulang sampai malam. Dinda cek aplikasi yang dipasang di pionsel Saka. Ia tahu keberadaan Saka ada di gedung tua.