IntipSeleb Lokal – Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, ikut menanggapi masalah yang sedang viral terkait penganiayaan yang dilakukan oleh MDS anak pejabat Ditjen Pajak.
Menganiaya David hingga masuk ruang ICU, Mahfud MD sebut tolak jalan perdamaian. Benarkah? Simak penjelasannya berikut ini!
Tolak Jalan Damai
Mario Dandy Satrio anak pejabat eselon II Ditjen Pajak ditetapkan menjadi tersangka atas penganiayaan terhadap korban David anak dari pengurus GP Ansor yang hingga saat ini masih belum sadarkan diri.
Berujung viral dan trending di media sosial, menteri Polhukam Mahfud MD turut berkomentar dalam hal tersebut dan menolak perdamaian yang diminta oleh pihak keluarga Mario Dandy Satrio.
"Tidak ada perdamaian atau permaafan dalam hukum pidana," ujar Mahfud dikutip dari akun Twitter-nya, dilansir Jumat, 24 Februari 2023.
Tak hanya menolak jalan damai, Mahfud MD juga menyebutkan jika ayah Dandy yang merupakan pejabat Ditjen Pajak bernama Rafael Alun Trisambodo harus ikutan diperiksa oleh pihak berwajib, lantaran aksi sang putra yang kerap melakukan flexing atau pamer kemewahan.
"Untuk perkara ringan memang ada restorative justice. Penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat ini harus diproses hukum. Secara hukum administrasi pejabat yang punya anak dalam tanggungan hedonis dan berfoya-foya harus diperiksa," sambungnya.
Permintaan Maaf Ayah Dandy
Pasca menjadi bahan perbincangan panas publik, ayah Dandy yang berprofesi sebagai pejabat Ditjen Pajak bernama Rafael Alun Trisambodo kini muncul ke publik dan menuturkan permintaan maaf atas kejadian yang dilakukan oleh Dandy kepada David.
“Saya Rafael Alun Trisambodo, orang tua dari Mario Dandy, dengan ini menyampaikan permintaan maaf kepada Mas David dan keluarga besar Bapak Jonathan, keluarga besar PBNU, dan keluarga besar GP Ansor dikarenakan perbuatan putra saya telah menyebabkan luka serius dan trauma yang mendalam," ujar Rafael Alun Trisambodo seperti dilansir dari akun Twitter @Trending_Issue.
"Saya selalu mendoakan kesembuhan Mas David, dan dalam kesempatan ini saya juga ingin menegaskan bahwa hal ini merupakan masalah pribadi keluarga kami, dan kami akan mengikuti seluruh proses hukum yang sedang berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya menyadari bahwa tindakan putra saya yang salah sehingga merugikan orang lain, mengecewakan dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat," sambungnya.
"Terkait pemberitaan mengenai harta kekayaan saya, sebagai bentuk pertanggung jawaban, saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan yang saya miliki. Saya siap mengikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan," tandasnya. (rgs)