Samuel lantas mengungkit soal pernyataan Bharada E mengaku diperintah oleh atasannya saat itu, Ferdy Sambo untuk membunuh Brigadir J.
“Saya jelaskan ya di sini saja. Saya mau bicara karena begini, ini anak saya ditembak oleh dia, karena dia bilang alasan diperintah. Jika diperintah, sebagai manusia dia tahu mana baik, mana buruknya, apalagi dia bukan robot. Kecuali dia robot, bisa disuruh-suruh apapun itu dari operatornya, lalu sudah menembak diterima lagi jadi Polri, itu kami kecewa," kata Samuel.
Takut Menjadi Contoh yang Buruk
Samuel dan keluarga tidak mempermasalahkan soal vonis hukuman yang dijatuhkan ke Bharada E yakni 1 tahun 6 bulan dan sangat jauh dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Namun, dia berharap, Polri memecat Bharada E, karena hal ini bisa dijadikan pelajaran oleh polisi-polisi lain.
"Kita ingin harusnya dia dipecat dari Polri agar itu bisa jadi pelajaran bagi polisi-polisi ataupun yang lain, jangan sampai mau disuruh hal yang buruk," ujar Samuel.
Samuel khawatir penerimaan Bharada E sebagai polisi kembali itu bisa membuat yang lain ikut mencontohnya hanya karena alasan disuruh atau jalankan perintah.