Keputusannya itu sempat ditentang oleh ayahnya. Namun akhirnya, ayah Inggrid Kansil mengikuti jejaknya menjadi seorang mualaf.
“Ayah ibu saya kan satu rumah cuma beda prinsip beda agama, tapi satu rumah. Papa dari Sulawesi Utara, Mama dari Jawa Barat. Alhamdulillah sekarang sudah hijrah semua. Nggak lama satu tahun saya dapat hidayah itu, Papa masuk (Islam). Padahal dulu Papa juga menentang (Inggrid jadi mualaf)," kenang Inggrid Kansil. (jra)