IntipSeleb Lokal – Hari Valentine dirayakan oleh sejumlah masyarakat di seluruh dunia. Namun, beberapa orang juga memilih tidak merayakan hari tersebut. Salah satunya aktris yang sedang naik daun, Sara Fajira.
Sara Fajira menilai jika hari kasih sayang itu bisa terjadi kapan saja. Seperti apa keterangan lengkapnya? Berikut artikelnya.
Tidak Merayakan Hari Valentine
Sara Fajira menceritakan jika dirinya tidak merayakan hari valentine sepanjang hidupnya. Ia juga merasa valentine bukanlah hari yang spesial sehingga harus memberikan atau mendapatkan sesuatu.
"Engga sih kalau aku gak ngerayain dan aku juga gak pernah dapat di hari itu," ucap Sara Fajira di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Sara Fajira merasa selama ini tidak pernah berekspektasi tinggi terhadap hari valentine. Meski begitu ia tidak melarang orang untuk merayakan hari kasih sayang itu. Sebab, ini merupakan keputusan pribadi yang diambil olehnya.
"Aku tidak berekspektasi tinggi pada hari valentine. Memang aku pribadi maaf banget gak ngerayain hari valentine," katanya.
Semua Hari Kasih Sayang
Sara Fajira menganggap hari kasih sayang itu bisa dilakukan setiap harinya. Sehingga tidak ada hari khusus, rasa sayang juga tidak hanya untuk pasangan tetapi kepada keluarga.
"Menurut aku tuh gak harus. Menurut aku semua bisa jadi hari kasih sayang, gak cuman ke pacar, keluarga, adik," pungkasnya.
Sebagai informasi, Hari Valentine sendiri memiliki sejarah yang kelam. Saat itu, kekaisaran Caludius II Ghoticus atau dikenal dengan Claudius melarang adanya pernikahan karena menganggap pria sulit untuk berperang jika sudah memiliki keluarga.
Hingga akhirnya seorang pendeta yang berani bernama Valentine secara diam-diam menikahkan para tentara sebelum mereka berperang. Claudius II yang tahu akan hal itu langsung menjebloskan Pendeta Valentine ke penjara untuk dihukum mati.
Sebelum Valentine dieksekusi, dirinya jatuh cinta pada seorang anak sipir penjara yang buta. Valentine membuat surat dengan tinta dari bunga Violet yang diperas. Sang gadis seketika biaa melihat ketika mendengar kata-kata cinta dari Valentine.
Kisah cinta harus berakhir dengan cepat karena Pendeta Valentine akhirnya dieksekusi. Gereja Katolik kemudian menyatakan Valentine sebagai orang suci dan memasukannya ke martirologi Romawi sebagai martir dan menjadikan 14 Februari sebagai hari Valentine.