Foto : Intipseleb/Tiya Sukmawati

IntipSeleb Lokal Ibnu Jamil merupakan selebriti populer di Tanah Air. Ditengah kesibukkannya, rupanya dia gemar menjaga kebugaran tubuhnya dengan berolahraga.

Salah satu olahraga yang kerap dijalaninya sampai saat ini adalah lari. Lantas bagaimana kelanjutannya? Yuk Intp artikel berikut di bawah ini.

Ungkap Alasan Suka Olahraga Lari

Foto : Intipseleb/Tiya Sukmawati

Ibnu Jamil mengaku senang berlari. Pasalnya dengan olahraga tersebut, ia bisa melakukannya sendiri tanpa ada pihak lain.

"Seperti Marcus nembak tapi gak gol 'sayang sekali' (rasa kecintaannya terhadap lari). Jadi kalau gua, olahraga lari adalah jawaban ketika gua mau olahraga, tapi gua gak punya teman," Ungkap Ibnu Jamil di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu, 5 Febuari 2023.

"(Saat) gak dapat lapangan, cuaca gak bagus, kalau olahraga yang lain kan, apalagi olahraga permainan bola, patungan belum, kalau lari sendiri bisa, jadi lari lebih suka lari sendiri," tuturnya.

"Kalau berhubung sekarang mau Tokyo maraton, seminggu bisa lari dan dicampur setiap akhir pekan long run, dari 12 kilogram, 20 kilogram , 25 , 26 sampai 30 , persis kemaren habis 30 kilogram, besok turun lagi, 28, 26 dan nanti menuju rest 2 minggu istirahat," tambahnya.

Bocorkan Harga Outfit Olahraga Lari

Foto : Intipseleb/Tiya Sukmawati

Kerap berlari demi menjaga kebugaran tubuh, rupanya suami Ririn Ekawati tersebut mengaku memiliki beberapa koleksi sepatu. Harganya pun ditaksir bekisaran Rp3 juta.

Tak hanya itu saja. Outfit olahraga lainnya yang ia miliki dengan harga mencapai belasan juta rupiah adalah jam tangan.

"Kalau sepatu lari kayaknya paling mahal sekitar Rp3 jutaan. Kalau outfit lari, lainnya jam tangan yang paling mahal. Jam tangan itu bisa di atas belasan juta," kata Ibnu Jamil.

Usut punya usut jam tangan seharga belasan juta, itu berguna agar bisa menjadi patokannya saat dia berlari.

"Kalau jam lari ini saya pakai buat imam saya lari. Jadi, dia akan menunjukkan 'oh larinya kecepatan, oh terlalu lambat'," tuturnya.

"Jadi olahraga lari jarak jauh itu kita harus pakai patokan atau timing session, misal oh heart rate, ketinggian jadi ngos-ngosan turunin, gak boleh karena kita kan larinya jarak jauh. Kalau jarak jauh analoginya kita punya 10 tenaga dalam 10 meter misal, dalam 1 meter pakai 1 tenaga tapi kalau 1 meter pakai 2 tenaga boros, boncos," pungkas Ibnu Jamil.

Topik Terkait