“ Untuk proses pembuatan aransemen lagu HEY, kira-kira memakan waktu enam bulan. Kita sempet pusing soal aransemen. Kita ingin bikin musik alternative rock/grunge tapi juga mengandung ke syahduan. Maka dari itu sempat rubah-rubah aransemen dan akhirnya memutuskan memasukan unsur biola dan choir. Biar makin sedih dan dapat feel syahdunya,” jelas Muhamad Xaviar, sang gitaris Qodir.
“ Ya, tujuan kita merilis lagu HEY ini agar kita bersama-sama bisa berdamai dengan kehidupan masa lalu yang memang umumnya penuh luka. Kita berharap setelah membawakan lagu ini di panggung atau orang mendengarkan lagu ini bisa lebih berdamai dengan realita kehidupan. Selain menghibur, tujuan kami bermusik adalah untuk berdamai dengan diri sendiri dan keadaan yang kita alami ,” timpal Deriel mantap.
Mereka yang mengusung genre music rock alternatif ini memang sepakat untuk setia di jalur musik ini. Hal ini seperti dikatakan Axel, personil QODIR ini.
“Seperti kata motto hidup 'finish what you started', kita memang sedang menyelesaikan perjuangan kita mensyiarkan musik rock yang agak pudar dalam skena industri musik komersial di era jaman sekarang. Saya yakin nanti ada masanya rock akan kembali ke skena komersial masa kini. Dengan begitu kita berpartisipasi juga. Karena banyak band rock anak muda jaman now yang keren juga. Dan mereka juga tentu butuh wadah dan bisa diterima di kalangan anak muda sekarang. Walau kadang capek juga sih melawan arus, tapi ya harus kuat-kuatin dan selalu mengingat motto diatas tadi ,” seru Axel yang mengharapkan genre musik Qodi bisa diterima anak-anak jaman sekarang.