Dalam penggarapan film ini, Rako Prijanto membutuhkan waktu 40 hari di tiga wilayah yang berbeda.
"Sekiranya 40an hari, tempatnya gak jauh ada di Parung, Jonggol dan Bogor. Ini kan settingnya Indonesia tahun 60an. Production design ini terjadi di budayanya campir ada Jawa Tengah, Jawa Barat dan Bali," ujarnya.
Inspirasi Saat Sakit
Ternyata tiga surat itu dipikirkan oleh Rako Prijanto ketika dirinya sedang sakti. Ia mengaku melihat sesuatu hingga dirinya terpikirkan dengan surat-surat tersebut.
"Inspirasi datang ketika saya sakit, saya di rumah sakit seinget saya gak dikasih obat penenang tapi saya melihat sesuatu yang kemudian saya kembalikan ke agama, karena di surah An Nas kita harus mengembalikan ke yang Maha Kuasa, terus Ali Imran bicara soal Infaq dan berserah diri, terus Al Humazah soal penyakit hati yang bisa bikin kita disiksa di neraka kurang lebih gitu. Ini ceritanya saya 2-3 bulan," ujarnya.
Film ini menceritakan tentang 3 sosok perempuan yang rela menggadaikan dirinya bersekutu dengan iblis. Hal itu dilakukan oleh ketiganya hanya sekedar untuk membalaskan dendam.