IntipSeleb Lokal – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas mengajak kepada seluruh elemen Kementerian Agama (Kemenag), sejumlah pemuka agama, dan pemuda guna turut serta menjaga kerukunan, menghargai perbedaan, dan menghindari perpecahan. Hal ini diungkapkan oleh Menag ketika melepas kegiatan Jalan Sehat Kerukunan di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta.
Agenda tersebut dilaksanakan menyambut Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 Kemenag. Turut hadir, Wamenag Zainut Tauhid Saadi, Sekjen Kemenag Nizar Ali, serta pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Menag Minta Semua Harga Perbedaan
Kegiatan ini dihadiri oleh banyak ASN Kemenag. Selain itu, acara ini juga turut dimeriahkan oleh sejumlah masyarakat dan pemuka agama. Dalam acara tersebut, para pemuka agama bergantian memanjatkan doa, antara lain KH Aunullah A'la Habib (Islam), Pendeta Jimi MI Sormin (Kristen), Romo Agustinus Heri Wibowo (Katolik), Wisnu Bawa Tenaya (Hindu), Asun Gautama (Buddha), dan Xs. Budi Santoso Tanuwibowo (Khonghucu).
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh para pemuka penghayat kepercayaan, tokoh pemuda, dan perempuan dan berbagai agama. Mereka antara lain Alissa Wahid, Sunanto (Ketua Pemuda Muhammadiyah), tokoh pemuda Katolik, Kristen, Konghucu, Buddha, dan Hindu. Dari kalangan influencer, hadir antara lain Habib Husein Jakfar (Islam), Frans Nicholas (Kristen), Olga Lydia (Katolik), dan Cecilia (Khonghucu).
Pada acara tersebut, turut dibacakan Deklarasi Damai Umat Beragama oleh seorang pendakwah Islam muda Tanah Air, yakni Habib Husein Ja'far Al Hadar. Melalui deklarasi itu, sejumlah pemuka agama bersama ASN Kemenag yang datang menguatkan komitmen mereka guna tak memakai rumah ibadah sebagai tempat kampanye atau pun kegiatan politik praktis lain.
“Kita semua hari ini bersama-sama berkumpul, tidak ada yang sama, semua berbeda, ini menunjukkan bahwa Tuhan menginginkan kita berbeda-beda. Kita diciptakan berbeda-beda. Diciptakan untuk tidak sama, tujuannya agar kita bersatu. Yang sama tidak perlu dibedakan yang beda tidak perlu disamakan,” kata Menag di Jakarta pada Sabtu, 14 Januari 2023.
“Mari hargai perbedaan dan hindari perpecahan,” imbuhnya.
Menag Minta Semua Orang Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Menag juga menyampaikan amanat perihal urgensi mendekatkan diri pada Tuhan. Katanya, semua agama mesti mengamanatkan urgensi mendekatkan diri pada Tuhan, dan hal ini bakal membuat hati tenang.
“Kita sekarang ini berkumpul bersama dengan meyakini kebesaran Tuhan, bahwa Tuhan menciptakan kita secara berbeda-beda. Itu adalah bagian dari kita mendekatkan diri kepada Tuhan,” ucap Menag.
Insan yang terus berusaha guna mendekatkan diri pada Tuhan, jelasnya, tak bakal memanfaatkan agama sebagai alat untuk kepentingan pribadi, termasuk politik.
“Jika kita selalu ingat dan merasa dekat dengan Tuhan, kita tidak akan menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian dan lainnya,” terangnya.
Menag menganggap Jalan Sehat Kerukunan dan Deklarasi Damai Umat Beragama tersebut menjadi salah satu usaha guna terus menjaga kerukunan di Indonesia.
“Yang penting kita tetap rukun,” pungkasnya. (Cy)