Lebih lanjut, putra sulung Umi Pipik itu menyebut jika dirinya terkendala ekonomi keluarga yang tidak stabil. Sedangkan kala itu yang bekerja hanya sang ibu seorang, Abidzar Al-Ghifari memilih untuk membantu perekonomian keluarganya.
"Sebenarnya faktor utamanya itu kan lebih ke ekonomi keluarga, di situ kan keluarga lagi gak stabil, gak ada juga orang yang bisa ibarat kata nyari-nyari duit lah buat keluarga, cuma nyokap doang, dan akhirnya gue memutuskan buat oke gue ikut andil dari situ," sambungnya lagi.
Merasa Bersyukur
Tak menyesal, Abidzar justru merasa bersyukur dengan keputusannya itu. Pasalnya, jarang anak SMA yang akan pilih putus sekolah untuk membantu keluarga.
“Gua jadinya bersyukur banget, karena satu, dengan keputusan gua di saat gua SMA itu, seumuran segitu mungkin mereka belum punya pemikiran seperti itu gitu loh," ungkap Abidzar.
Abidzar pun merasa hal tersebut baik baginya. Ia juga merasa bangga terhadap dirinya sendiri bisa bertanggung jawab untuk keluarga di umur yang masih muda.