Sementara untuk penerangan tak ada yang bisa diandalkan, dia dan ibunya tinggal di rumah mewah tanpa listrik seperti pada umumnya. Dia tak meminta bantuan siapapun.
Selama 11 tahun dia mengurus ibunya sendirian, Tiko merasa sangat sedih harus berpisah dari wanita yang melahirkannya itu. Ibu Eny harus dirawat di rumah sakit jiwa untuk menjalani pengobatan.
Namun akhirnya Tiko bersedih lantaran tak bisa mengurus ibunya yang sakit dengan tangannya sendiri. Tiko harus merelakan ibunya dirawat dengan tenaga kesehatan dan hanya bisa berkomunikasi melalui perawat.
Takut Kehilangan Ibu
Usai kepergian ibunya ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan, Tiko pun berujar lirih bahwa tak bisa kehilangan ibunya. Tiko mengaku rela kehilanhan segalanya termasuk masa depan dan harta.
Asalkan, kata Tiko, dia tidak bisa kehilangan ibunya yang sempat merawatnya sejak kecil. Tiko mengaku tak bisa kehilangan ibunya setelah kepergjan sang ayah beberapa tahun silam. Tiko relakan pendidikannya untuk mengurus ibu yang melahirkannya.