Foto : Instagram/@lunamaya

IntipSeleb – Luna Maya kembali menarik perhatian publik karena pernyataannya soal virus corona. Kali ini, mantan kekasih Reino Barack itu berdiskusi dengan drh. Indro Cahyono soal virus corona tidak mematikan.

Mereka menyebut bahwa virus corona atau Covid-19 tidak membunuh pasien yang dinyatakan positif, tapi meninggal karena penyakit bawaan yang juga diderita oleh pasien.

Namun, salah satu dokter spesialis jantung, dr. Berlian Indriansyah tidak setuju dengan pernyataan Luna dan Indro. Seperti apa? Simak ulasan berikut.

Baca Juga: Putus dari Tatjana Saphira, Herjunot Ali Ngaku Jadian sama Luna Maya

drh. Indro sebut Covid-19 tidak mematikan

Media maya tengah dihebohkan dengan pernyataan drh. Indro Cahyono dan Luna Maya soal virus corona tidak mematikan. Lewat konten Diary Luna Maya, drh. Indro menyebut bahwa pasien positif Covid-19 yang meninggal itu memiliki penyakit bawaan yang sudah pasti mematikan. Dijelaskan bahwa Covid-19 memang menimbulkan gejala penyakit tapi tidak membunuh.

"Sebagian besar korban yang meninggal itu belum pernah ada satupun yang meninggal hanya karena Covid-19. Jadi biasanya memang ada komplikasi penyakit, gangguan pernapasan, kemarin ada yang meninggal karena stroke, jantung, dan malah mereka Covid-19 nya negatif. Jadi sebaiknya tidak menghubungkan Covid-19 ini dengan kematian. Kalau dengan sakit iya, kemudian akan mengalami demam, atau pilek, atau batuk, atau sesak nafas selama satu minggu," kata drh. Indro Cahyono lewat Twitter @berlianidris yang dinggah pada Kamis, 16 April 2020.

Dalam waktu paling lama 14 hari, antibodi pasien yang menderita Covid-19 akan kebal. Sehingga pasien yang positif virus corona akan sembuh dalam waktu paling lama dua minggu setelah infeksi.

"Sehingga sebagian besar orang mengalami penyembuhan di dua minggu setelah infeksi. Jadi kalau Covid-19 ini buat sakit ya, tapi Covid-19 ini tidak seganas atau tidak membunuh seperti apa yang ada di media," jelasnya.

Komentar Luna Maya

Untuk itu, Luna Maya kembali menegaskan bahwa virus corona tidak mematikan. Sehingga, wanita kelahiran Denpasar, Bali itu meminta agar masyarakat Tanah Air tidak panik menanggapi situasi di tengah pandemik virus corona. Diketahui, berdasarkan data terakhir pada 16 April 2020, pasien yang meninggal akibat positif virus corona berjumlah 496 orang. 

"Jadi sebenarnya kalau ada yang meninggal karena corona itu sebenarnya komplikasi dengan penyakit lain. Bukan meninggal karena satu virus corona itu sendiri gitu. Jadi itu tidak ada dalam data bahwa ada yang meninggal hanya karena satu virus ini," jelas Luna Maya

"Jadi jangan panik, jangan lantas bingung dan takut dan bahkan jadi curiga bahkan dengan semua orang. Banyak kan, batuk dikit, bersin dikit corona, ini tidak menjadi bahaya kalau kita dalam kondisi yang sehat, tapi perlu diwaspadai," tuturnya.

Menimbulkan kontroversi

Namun ternyata pernyataan tersebut menimbulkan kontroversi di media sosial Twitter. Salah satu dokter spesialis jantung di Rumah Sakit Medika BSD, dr. Berlian Indriansyah Idris, menyatakan bahwa pernyataan yang dilontarkan drh. Indro dan Luna Maya salah dan akan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

"Dear @LunaMaya26 dan drh. Moh Indro Cahyono, penjelasan di video ini salah dan berpotensi membuat masyarakat meremehkan risiko tertular virus SARAS CoV-2 yang menyebabkan COVID-19," ujar dr. Berlian.

Untuk itu, dr. Berlian memberikan penjelasan terkait penyakit tersebut lewat Twitter pribadinya. Kata dia, pasien yang terkena Covid-19 menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru yang membuat sesak napas hingga kematian.

"Seperti namanya, severse acute respiratory syndrome, virus ini menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru, yang membuat gagal napas, bahkan kematian," pungkas dr. Berlian Idris.

Topik Terkait